Menuju konten utama

KBRI Kairo: Tak Ada Korban WNI dalam Teror Bom di Masjid Mesir

"Sejauh ini diperoleh informasi tak ada WNI yang menjadi korban serangan tersebut," kata Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi.

KBRI Kairo: Tak Ada Korban WNI dalam Teror Bom di Masjid Mesir
Korban serangan bom di masjid Ar Rawdah di Bir al-Abed, di kota El-Arish, kota terbesar di Provinsi Sinai Utara, Mesir. FOTO/AFP.

tirto.id - Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi, mengonfirmasi tidak ada WNI menjadi korban serangan teror bom di Sinai, Mesir, Jumat (24/11/2017), yang telah menewaskan 235 orang dan 120 orang luka-luka.

"Berdasarkan pemantauan KBRI Kairo dan pelacakan melalui sumber keamanan Mesir, sejauh ini diperoleh informasi tak ada WNI yang menjadi korban serangan tersebut," kata Fauzi, dalam keterangan persnya yang diterima Antara, di Jakarta, Jumat (24/11/2017).

Sebuah serangan bom dan rentetan tembakan menyasar sebuah masjid di bagian utara Semenanjung Sinai, Mesir pada Jumat (24/11/2017). Serangan itu terjadi saat berlangsung ibadah salat Jumat di masjid yang berlokasi tepatnya di Desa Al-Rawda, 40 kilometer barat Kota al-Arish, Provinsi Sinai Utara.

Dilansir dari Xinhua, sekitar 50 ambulans bergegas ke tempat kejadian setelah serangan tersebut. Sebagian besar yang terluka dipindahkan ke Rumah Sakit Arish untuk perawatan.

Menurut Fauzi, pada Jumat (24/11/2017) telah terjadi ledakan dari peledak rakitan (Improvised Explosive Device/ IED) yang dilancarkan kelompok teroris tidak diketahui di samping Mesjid Ar-Raudhah, Markas Bir El-Abd, kota El-Arish, Sinai Utara, Mesir.

Peledak rakitan itu diledakkan pada saat salat Jumat dilaksanakan. Kelompok teroris juga menembaki para jemaah pasca-ledakan.

Fauzi juga menegaskan tidak ada warga Indonesia yang tinggal di kota El Arish.

Sejauh ini, korban ledakan dan serangan tersebut masih belum diidentifikasi dan korban tewas kemungkinan masih bertambah.

Sementara itu, pelaku serangan berhasil melarikan diri dan sedang dalam proses pengejaran.

Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi akan memimpin sebuah pertemuan komite keamanan mengenai serangan tersebut, menurut kantor berita resmi MENA dikutip Xinhua.

Pertemuan tersebut akan dihadiri oleh menteri pertahanan, kepala intelijen umum dan dinas intelijen militer, menurut laporan tersebut.

Pemerintah Mesir mengumumkan berkabung tiga hari di seluruh negeri. Presiden Mesir mengecam serangan teroris sebagai tindakan berbahaya dan kejam yang tidak akan berlalu tanpa hukuman.

"Rasa sakit yang dialami orang-orang Mesir sekarang tidak akan bisa diatasi tanpa respons yang ketat dan tangan keadilan akan mencapai semua yang terlibat dalam serangan tersebut," kata pernyataan presiden tersebut.

Imam Besar Al Azhar Ahmed el Tayeb mencela "serangan teroris" yang menekankan pentingnya bekerja untuk melenyapkan teroris.

Kepala Delegasi Uni Eropa di Mesir, Duta Besar Ivan Surkos, juga mengecam serangan tersebut.

"Media memberitakan serangan terhadap masjid saat salat Jumat hari ini di Rawda, Sinai Utara, melaporkan banyak korban luka," kata Surkos dalam tweetnya.

"Saya mengutuk tindakan teroris barbar ini terhadap warga sipil yang tidak berdosa," tambahnya.

Pemerintah Mesir telah bertahun-tahun menghadapi gangguan keamanan dari kelompok teror di Sinai. Serangan teror semacam ini meningkat usai Presiden Mohamad Morsi digulingkan oleh militer Mesir pada 2013 lalu.

Baca juga: Teror Bom dan Tembakan Tewaskan Ratusan Jemaah Salat Jumat di Mesir

Baca juga artikel terkait SERANGAN BOM DI MASJID MESIR atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri