Menuju konten utama

Kasus Pembobolan ATM, Ramyadjie Priambodo Sudah Beraksi 50 Kali

Ramyadjie bekerja sebagai wiraswasta dan menetap di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Kasus Pembobolan ATM, Ramyadjie Priambodo Sudah Beraksi 50 Kali
Seorang warga memerhatikan ruang mesin ATM yang hancur usai dibobol di depan Stikes Bhamada, Kalisapu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (25/12/2018). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/aww.

tirto.id - Tersangka skimming ATM, Ramyadjie Priambodo sudah beraksi puluhan kali mencuri data (skimming) nasabah bank.

“Pelaku mengaku sudah 50-an kali melakukan tindak pidana itu,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (18/3/2019).

Ia menambahkan, Ramyadjie beraksi seorang diri. Polisi meringkusnya di sekitar Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, 26 Februari 2019. Ramyadjie bekerja sebagai wiraswasta dan menetap di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Polisi mengamankan barang bukti yaitu satu masker, satu unit ATM, dua unit ATM putih yang sudah terpapar duplikasi data, laptop, dan peralatan skimming. Argo menyatakan saat disita mesin ATM itu dalam keadaan offline.

Alasan pelaku menyimpan ATM ialah mencari kelemahan mesin tersebut. "Dia mau mempelajari kelemahan mesin ATM untuk dia beraksi," ucap Argo.

Penyidik masih mendalami dari mana Ramyadjie mendapatkan mesin ATM itu. Sebab, lanjut Argo, mesin itu dibelinya dari seseorang namun ia belum mengaku. Pelaku telah membobol uang nasabah sebesar Rp300 juta sejak 2018.

Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade membenarkan adanya hubungan keluarga antara tersangka pembobolan ATM, Ramyadjie Priambodo dengan Prabowo Subianto.

Akan tetapi, pihak Gerindra membantah ada hubungan keponakan antara Ramyadjie dengan Prabowo maupun Hashim. "Yang bersangkutan bukan keponakan Prabowo tapi kerabat jauh," kata Andre saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019).

Baca juga artikel terkait KASUS PEMBOBOLAN ATM atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto