Menuju konten utama

Kasus Pembakaran Mobil, TKN: Teror di Jateng Sangat Terorganisir

TKN Jokowi-Ma'ruf menilai teror pembakaran kendaraan bermotor yang terjadi di Jawa Tengah dilakukan orang-orang yang berpengalaman dan gerakannya sangat terorganisir.

Kasus Pembakaran Mobil, TKN: Teror di Jateng Sangat Terorganisir
Teror mobil terbakar di Semarang. FOTO/Antaranews.

tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin menilai teror pembakaran kendaraan bermotor yang terjadi di Jawa Tengah merupakan ulah orang-orang yang berpengalaman. Gerakan mereka, menurut Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto, sangat terorganisir.

Beberapa kejadian pembakaran mobil terjadi di daerah yang diklaim menjadi kandang dari PDIP. Tercatat setidaknya ada 27 kejadian pembakaran di empat wilayah Jawa Tengah. Hasto menduga teror ini terkait dengan Pilpres 2019 mendatang.

“Ya itu sangat terorganisir, pasti mereka yang punya kemampuan bergerak cepat. Tapi sudah ditangani dengan baik,” kata Hasto di kawasan Hotel Pullman, Grogol, Jakarta Barat, Senin (11/2/2019).

Hasto menjelaskan teror ini telah ditangani dengan baik mengacu pada keluarnya instruksi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi kejadian ini. Dia telah mengeluarkan instruksi agar masing-masing kepala daerah waspada dan mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang. Hasto yakin instruksi Ganjar ini mampu meredam tindakan kriminal tersebut.

“Kami yakin Ganjar dan seluruh aparat mampu membawa suasana sejuk,” ucapnya lagi.

Sedangkan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko juga merasa bahwa pembakaran ini adalah upaya yang terencana. Dia menilai bahwa cara-cara ini bisa jadi untuk memanaskan tensi Pilpres 2019 mendatang di area Jawa Tengah.

Namun, Moeldoko enggan berkomentar lebih jauh agar tidak menimbulkan polemik dan ketakutan di masyarakat. Polisi juga telah menurunkan pasukan untuk mencegah kasus serupa kembali terjadi. Moeldoko percaya polisi yang berpengalaman mampu menangani persoalan ini.

"Saya pikir polisi sudah mengambil langkah, tidak boleh ini terus-terusan terjadi karena ini menyangkut rasa kenyamanan, ketertiban, keamanan," kata Moeldoko di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

Baca juga artikel terkait KASUS PEMBAKARAN atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri