Menuju konten utama

Kasus George Floyd, Lewis Hamilton Kritik Formula 1 yang Diam Saja

Lewis Hamilton mengkritik rekan-rekannya sesama pembalap F1 yang memilih sikap diam atas kematian George Floyd, pria berkulit hitam oleh polisi di Minneapolis, Amerika Serikat.

Kasus George Floyd, Lewis Hamilton Kritik Formula 1 yang Diam Saja
Pebalap F1 Mercedes Lewis Hamilton dari Inggris berbicara kepada wartawan di Autodromo Hermanos Rodriguez menjelang Grand Prix Meksiko, di Mexico City, Meksiko, Kamis (27/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Romero/cfo/16

tirto.id - Juara dunia Formula 1, Lewis Hamilton, mengaku kecewa dengan rekan-rekannya sesama pembalap F1 yang tidak mengambil sikap atas kematian George Floyd, pria berkulit hitam oleh polisi di Minneapolis, Amerika Serikat. Menurut Hamilton, para bintang F1 justru memilih diam ketika terjadi ketidakadilan.

"Saya melihat kalian yang tetap diam, meski beberapa di antara kalian adalah bintang besar, tetapi tetap saja diam di tengah situasi yang tidak adil ini," tulis Hamilton di akun Instagramnya dikutip AFP pada Senin (1/6/2020).

"Tidak ada tanda dari siapa pun dari industri (Formula 1) yang tentu saja didominasi mereka yang berkulit putih. Saya satu-satunya orang kulit berwarna di sana dan saya berdiri sendirian," tambahnya.

George Floyd, pria kulit hitam berusia 46 tahun, ditangkap oleh petugas kepolisian Minneapolis, AS pada pada 25 Mei 2020. Ia dituduh membeli rokok di Cup Foods, sebuah toko kelontong, dengan uang kertas 20 dolar AS palsu. Floyd tidak sadarkan diri dalam posisi dijepit oleh petugas, dan tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Dalam video rekonstuksi kematian George Floyd oleh The New York Times, yang didasarkan dari rekaman CCTV, video saksi, dan dokumen resmi, serangkaian tindakan oleh polisi kepada Floyd berakibat fatal. Video The New York Times menunjukkan para petugas mengambil serangkaian tindakan yang melanggar kebijakan Departemen Kepolisian Minneapolis.

Kematian George Floyd telah mengundang protes dan unjuk rasa di seluruh dunia. Tidak terkecuali dari dunia olahraga. Banyak bintang olahraga terkemuka yang ambil bagian mendukung protes ini, juga gerakan #BlackLivesMatter.

Pemain klub sepak bola Borussia Dortmund, Jadon Sancho, melakukan selebrasi untuk almarhum George Floyd. Demikian pula rekan-rekannya yang tampil di Bundesliga Jerman, seperti Marcus Thuram (Borussia Monchengladbach) dan Weston McKennie (Schalke 04).

Dalam beberapa hari terakhir, Lewis Hamilton turut berbagi postingan di akun media sosialnya terkait hal ini. Melihat rekan-rekannya tidak ikut bersuara terkait perlawanan ini, Hamilton menyentil mereka.

"Saya bakal berpikir sekarang kalian melihat mengapa hal ini terjadi dan menyampaikan sesuatu terkait hal itu, tetapi kalian tidak bisa berdiri di samping kami. Ketahuilah, saya tahu siapa kalian dan saya melihat kalian," terang Hamilton.

Seperti disebutkan di muka, sebagai dampak dari kematian George Floyd, gelombang unjuk rasa besar-besara berlangsung di Amerika Serikat. Dilaporkan pula terjadi aksi pembakaran dan penjarahan. Terkait hal ini, Hamilton menyatakan, hanya mendukung mereka yang melakukan aksi damai. Namun, ia juga menilai, kebijakan yang diambil para pemimpin politik berpengaruh besar.

"Tidak akan ada kedamaian sampai para pemimpin melakukan perubahan. Ini bukan hanya tentang Amerika, tetapi juga Inggris, Spanyol, Italia dan semuanya. Cara memperlakukan para minoritas harus diubah, bagaimana Anda mengajari mereka yang ada di negara Anda tentang kesetaraan, rasisme, dan bahwa kita semua sama," terang sang pembalap Mercedes.

"Kita tidak dilahirkan dengan rasisme dan kebencian di dalam hati kita. Hal-hal itu diajarkan oleh mereka yang kita hormati," tambah Hamilton.

Usai kritik Hamilton ini, beberapa pembalap F1 buka suara terkait kematian George Floyd. Mereka di antaranya adalah Daniel Ricciardo (Renault), Charles Leclerc (Ferrari), Carlos Sainz, dan Lando Norris (keduanya McLaren).

Baca juga artikel terkait FORMULA 1 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Otomotif
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus