Menuju konten utama

Kasus DBD di Kabupaten Sikka Capai Angka 1.255 pada Kamis, Hari Ini

Kasus DBD di Kabupaten Sikka, NTT mencapai jumlah 1.255 pada Kamis (12/3/2020) pukul 16.00 Wita.

Kasus DBD di Kabupaten Sikka Capai Angka 1.255 pada Kamis, Hari Ini
Sejumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) yang sedang dirawat di RS swasta Santo Gabriell Kewapante,Kabupaten Sikka, NTT,Kamis (12/3/2020). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/hp.

tirto.id - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur mencapai angka 1.255 pada Kamis (12/3/2020) pukul 16.00 Wita.

"Sampai dengan saat ini jumlah kasus DBD di Kabupaten Sikka sudah bertambah lagi menjadi 1.255 kasus. Artinya telah terjadi penambahan 21 kasus," kata Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo di Maumere seperti dilansir Antara, Kamis (12/3/2020)..

Menurut Roberto Diogo, angka pasien yang dirawat di tiga rumah sakit di kabupaten Sikka, yakni RSUD T.C. Hillers, RS Kewapante, dan RS Lela mengalami kenaikan 101 orang, setelah ada penambahan satu pasien dirawat di RS Lela. Sementara angka kematian akibat DBD adalah 14 kasus.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka mencatat 68 pasien dirawat di RSUD T.C. Hillers, RS Kewapante 29 orang, dan RS Lela satu orang.

Namun, sampai dengan pukul 16.00 Wita, jumlah pasien yang dirawat di RS Lela bertambah satu orang sehingga menjadi 101 pasien untuk seluruh wilayah kabupaten itu.

Dari 101 pasien yang dirawat itu, 80 anak-anak dan 21 orang dewasa.

"Kita berharap agar tak ada penambahan lagi untuk kasus meninggal akibat DBD ini. Dokter kita dan perawat kita juga sudah bekerja dengan maksimal," ujar dia.

Diogo menegaskan, pihaknya telah melakukan berbagai cara agar DBD tidak lagi memakan korban, sebab dari 21 kecamatan di kabupaten itu, semuanya sudah terjangkit virus yang berbahaya tersebut.

Kasus DBD terbanyak di 21 kecamatan itu, di Kecamatan Magapanda dengan 172 kasus, disusul Kecamatan Nita 149 kasus.

Diogo menambahkan, kalau dihitung secara bulanan, maka angkanya mengalami penurunan, meskipun jumlah kasus terus meningkat.

"Kalau dihitung per bulan mengalami penurunan. Pada Januari jumlah kasus DBD mencapai 346 kasus, kemudian 706 kasus pada Februari dan Maret berada pada angka 180-an kasus," jelasnya.

Diogo optimistis kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang diterapkan selama 14 hari ke depan mampu menekan dan meminimalisasi kasus DBD di Sikka.

Pihaknya juga melakukan edukasi di sekolah-sekolah dan masyarakat akan bahaya DBD.

Ia mengatakan, hal yang dibutuhkan saat ini dalam mencegah penyebaran DBD terkait dengan partisipasi masyarakat melakukan PSN serta menjaga lingkungan sekitar agar tidak menjadi sarang berkembang nyamuk.

Baca juga artikel terkait DEMAM BERDARAH

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH