Menuju konten utama

Kasus Corona di Semarang Naik, BOR 77% & Tangani Rujukan dari Kudus

Keterisian tempat tidur rumah sakit COVID-19 di Semarang sudah mendekati 80 persen.

Kasus Corona di Semarang Naik, BOR 77% & Tangani Rujukan dari Kudus
Calon penumpang menjalani tes deteksi COVID-19 menggunakan alat GeNose C19 di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (28/4/2021). ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.

tirto.id - Kasus COVID-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah, mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Di saat bersamaan, rujukan pasien dari daerah lain termasuk Kudus makin banyak, kapasitas rumah sakit pun sudah hampir penuh.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam kepada reporter Tirto, Selasa (8/6/2021), bilang kasus positif COVID-19 terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Update kasus aktif sampai dengan hari ini mencapai 562 KTP Semarang dan 444 luar Semarang.

"Pertambahan kasus dari luar Semarang juga cukup tinggi salah satunya dari Kudus. Update per tanggal 7 Juni 2021 kemarin tercacat 110 pasien dari Kudus kami rawat di Semarang dan tersebar di beberapa RS seperti RSWN, Kariadi serta RST," kata Hakam.

Meningkatnya kasus di Semarang ditambah lagi dengan masuknya rujukan pasien COVID-19 dari sejumlah daerah sekitar membuat kapasitas rumah sakit rujukan COVID-19 makin sesak.

"BOR (Bed Occupancy Ratio) tempat tidur kita sampai dengan kemarin Senin (7/6/2021) sudah mencapai 77 persen. Ini juga jadi pertimbangan kita untuk mulai membatasi pasien dari luar," kata Hakam.

Meski sudah hampir penuh, Hakam bilang arahan dari Wali Kota Semarang agar tetap bisa membantu warga daerah lain yang membutuhkan perawatan dengan alasan kemanusiaan.

"Dinkes juga akan mengupayakan agar bisa tertangani semua dengan tetap mengutamakan penanganan warga kami terlebih dahulu," kata Hakam.

Arahan agar pasien COVID-19 dari Kudus dirujuk ke Semarang disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta,Senin (7/6/2021).

"Nomor satu yang paling penting karena urusannya dengan nyawa, kami mengurai, tekanan beban yang ada di rumah sakit dengan cara merujuk pasien yang berat dan sedang ke kota terdekat," kata Menkes.

Selain Kudus yang dirujuk ke Semarang, Menkes juga meminta pasien COVID-19 di Bangkalan dirujuk ke Surabaya. Hal ini dilakukan lantaran terjadi lonjakan kasus signifikan di Kudus dan Bangkalan.

Total keterisian tempat tidur COVID-19 di Bangkalan naik dari 10 tempat tidur menjadi 70-80 tempat tidur terisi. Sementara di Kudus naik dari 40 tempat tidur terisi menjadi hingga 350 tempat tidur dalam satu setengah minggu.

Baca juga artikel terkait KASUS COVID-19 atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Gilang Ramadhan