Menuju konten utama

Kasus Corona COVID-19 di Italia Menurun, Jumlah Kematian Terendah

Kasus corona COVID-19 di Italia mengalami penurunan.

Kasus Corona COVID-19 di Italia Menurun, Jumlah Kematian Terendah
Ilustrasi Corona. foto/istockphto

tirto.id - Jumlah kematian akibat virus corona COVID-19 per hari di Italia pada Minggu (5/4/2020) adalah yang terendah selama dua minggu terakhir. Kurva infeksi baru juga mengalami penurunan. Di Spanyol, jumlah kematian baru terus menurun selama tiga hari berturut-turut.

Angelo Borrelli, Kepala Badan Perlindungan Sipil Italia pada Minggu, mengatakan ada 525 kematian dalam periode 24 jam sejak Sabtu malam. Itu angka terendah di Italia yang dilaporkan sejak 427 kematian pada 19 Maret 2020. Italia sekarang memiliki total 15.887 kematian dan hampir 129.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi.

Setelah hampir satu bulan berada di bawah kebijakan lockdown yang diperintahkan pemerintah Italia, jumlah kematian per hari yang semakin rendah membawa harapan virus corona COVID-19 ini akan segera berlalu.

Jumlah tempat tidur unit perawatan intensif yang ditempati oleh pasien COVID-19 juga menunjukkan penurunan dalam beberapa hari terakhir, termasuk di Lombardy utara, wilayah yang paling parah di Italia.

Borrelli juga mencatat, jumlah mereka yang dirawat di rumah sakit tetapi tidak di ICU juga mengalami penurunan, demikian seperti diwartakan AP News.

Italia mencatat 4.316 kasus COVID-19 baru pada hari Minggu. Sebelumnya pada saat wabah, peningkatan harian dalam kasus COVID-19 mencapai lebih dari 6.000.

"Kurva, yang telah mendatar selama berhari-hari, mulai menurun," kata pejabat kesehatan nasional Silvio Brusaferro kepada wartawan, merujuk pada grafik yang menunjukkan jumlah harian dari kasus COVID-19 yang dikonfirmasi.

Tetapi Borrelli memperingatkan, "Berita baik ini seharusnya tidak membuat kita lengah."

Selama berhari-hari, mengantisipasi kemungkinan penurunan pada kurva, pemerintah dan otoritas kesehatan di Italia telah memperingatkan pembatasan pergerakan yang kemungkinan akan berlangsung dalam beberapa bentuk selama berminggu-minggu.

Virus ini menyebabkan gejala ringan sampai sedang pada kebanyakan orang, tetapi bagi sebagian orang, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang yang lemah, dapat menyebabkan pneumonia berat dan mengakibatkan kematian.

Corona di Italia Menurun, di Inggris Meningkat

Optimisme penuruan virus corona di Italia itu berlawanan dengan yang terjadi di Inggris. Inggris mengalami lonjakan jumlah kematian akibat virus corona COVID-19 yang melampaui jumlah korban harian di Italia.

Ratu Elizabeth II mengimbau warga Inggris untuk melakukan disiplin diri dalam "waktu yang semakin sulit." Inggris mencatat 708 kematian akibat virus corona pada Sabtu, sementara Italia melaporkan 631 kematian pada hari itu.

Dengan 621 kematian dilaporkan pada hari Minggu, Inggris memiliki 4.934 kematian virus secara keseluruhan di antara 47.806 kasus corona. Mereka yang terkena virus di Inggris termasuk Perdana Menteri Boris Johnson, sekretaris kesehatan, kepala pejabat medis Inggris dan Pangeran Charles, pewaris takhta Inggris.

Ada kekhawatiran, pemerintah Konservatif Johnson tidak menganggap virus corona cukup serius pada awalnya dan cuaca musim semi yang indah akan menggoda orang Inggris untuk melanggar aturan physical distancing untuk mencegah penyebaran virus corona.

Pembatasan pergerakan memiliki perbedaan dari satu negara ke negara. Di Jerman dan Inggris, penduduk dapat berolahraga dan membawa anjing mereka, serta pergi ke supermarket dan melakukan tugas-tugas penting lainnya.

Pihak berwenang Swedia telah menyarankan masyarakat untuk melakukan physical distancing, tetapi sekolah, bar dan restoran masih tetap buka.

Spanyol mengumumkan 6.023 infeksi baru yang dikonfirmasi hari Minggu, menjadikan total kasus nasional 130.759. Meski meningkat, jumlah kasus itu lebih rendah dari hari sebelumnya, sebanyak 7.026 infeksi.

Kematian akibat corona COVID-19 yang dicatatkan Spanyol turun selama tiga hari berturut-turut, yaitu menjadi 674. Kematian pertama setiap hari turun di bawah 800 dalam seminggu terakhir.

"Kami mulai melihat cahaya di ujung terowongan," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH