Menuju konten utama

Kasus BA.4-BA.5 Capai 143 Kasus, 98 Kasus Ada di DKI Jakarta

Dari 143 kasus tersebut, 21 kasus merupakan subvarian BA.4 dan 122 kasus merupakan subvarian BA.5.

Kasus BA.4-BA.5 Capai 143 Kasus, 98 Kasus Ada di DKI Jakarta
Seorang petugas melakukan uji spesimen COVID-19 di laboratorium Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Gorontalo di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (10/2/2022).ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/nz

tirto.id - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa sampai saat ini kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terbanyak ditemukan di Provinsi Daerah Khusus (DKI) Jakarta. Kasus tersebut mencapai sebanyak 98 kasus, sedangkan total kasus kedua subvarian Omicron di tanah air sudah ada 143 kasus.

“Kami sampaikan, [kasus] subvarian [Omicron] BA.4 dan BA.5 saat ini sudah berjumlah 143. Yang terbanyak itu ada di [DKI] Jakarta sebanyak 98,” ucap Syahril dalam konferensi pers terkait “Update Penanganan COVID-19, Hepatitis Akut dan Cacar Monyet di Indonesia”, yang disiarkan langsung via kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI pada Jumat (24/6/2022).

Kemudian dia menerangkan, bahwa dari 143 kasus tersebut, ada 21 kasus BA.4 dan 122 kasus BA.5. Sementara itu, selain ditemukan di DKI Jakarta, ada 29 kasus lainnya di Provinsi Jawa Barat (Jabar), 13 kasus di Provinsi Banten, dan 3 kasus di Provinsi Bali. Untuk jenis kelamin dari total kasus kedua subvarian Omicron itu, yaitu ada 73 laki-laki dan 70 perempuan.

“Sekarang kami ingin informasikan pasien subvarian BA.4 dan BA.5 yang berjumlah 143. Itu laki-lakinya 73, perempuan 70. BA.4nya ada 21 dan BA.5nya ada 122,” kata Syahril.

Untuk status vaksinasinya, tutur dia, ada 3 orang yang baru mendapatkan dosis pertama vaksinasi COVID-19, 9 orang dosis kedua, 35 orang dosis ketiga (booster), 1 orang dosis keempat, 5 orang belum divaksin karena masih anak-anak, serta 90 orang tidak ada datanya atau belum teridentifikasi.

“Yang belum vaksinasi ada sebanyak 5 orang,” ujar Syahril.

Dia melanjutkan, dari total kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 ini, ada 38 yang bergejala, 9 tidak bergejala, dan 96 tidak ada datanya atau masih belum ditemukan.

Dari yang bergejala itu, hampir semuanya bergejala ringan dan hanya satu orang, yaitu seorang perempuan berumur 20 tahun dari DKI Jakarta yang dikategorikan sedang karena ada sesak napas.

“Tapi sekarang pasiennya sudah selesai dirawat dan sembuh,” imbuh Syahril.

Baca juga artikel terkait SUBVARIAN OMICRON atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri