Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Kasus Aktif COVID-19 Sentuh 100 Ribu, Menkes: Puncaknya Akhir Juni

Menkes Budi menyebutkan kasus COVID-19 usai lebaran atau Idulfitri 2021 mengalami kenaikan dan puncaknya pada akhir Juni nanti.

Kasus Aktif COVID-19 Sentuh 100 Ribu, Menkes: Puncaknya Akhir Juni
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam telekonferensi pers dari Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (6/1/2021). (Screnshoot/Youtube/Sekretariat Presiden)

tirto.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus aktif COVID-19 di Indonesia kini mengalami peningkatan. Akan tetapi, kenaikan angka tersebut tidak sampai angka puncak pada 2020 yang mencapai 170 ribu kasus aktif.

"Ada peningkatan dan kemarin kita sudah menyentuh kembali akan 100.000 kasus aktif, naik dari paling rendah kita sempat sampai di bawah 90.000. Jadi sudah ada kenaikan walaupun angka ini memang masih jauh di bawah angka puncak yang pernah kita capai di awal tahun yang berkisar di 170 ribu," kata Budi usai rapat penanganan COVID-19 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/5/2021).

Dalam rapat tersebut, Presiden Joko Widodo menanyakan tren kenaikan kasus. Budi lantas menyebut bahwa kenaikan kasus akan tetap terjadi selama libur panjang. Ia mengacu kepada libur Idulfitri, Natal dan Tahun Baru serta libur panjang lain.

Menkes Budi lantas mengatakan puncak kasus belum terlihat dalam 1-2 minggu, tetapi bisa pada 5-7 minggu setelah libur panjang. Oleh karena itu, ia memprediksi kasus akan naik hingga akhir Juni 2021.

"Jadi kemungkinan akan adanya kenaikan kasus diperkirakan akan sampai puncaknya di akhir bulan ini, sehingga arahan Bapak Presiden adalah dipastikan bahwa seluruh daerah tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan, 3M dengan baik," kata Budi.

Kasus COVID-19 mengalami kenaikan secara signifikan usai lebaran. Satgas COVID-19 menggunakan indikator keterisian tempat tidur sebagai tanda kenaikan kasus.

Satgas COVID-19 mencatat, data nasional keterisian tempat tidur per 26 Mei 2021 berada pada 23.488 atau naik 14,2 persen dari 20 Mei yang mencapai 20.560. Peningkatan ini dikontribusikan 5 provinsi yang mengalami kenaikan antara 18-23 persen.

DKI Jakarta mengalami kenaikan 23,7% dari sebelumnya pada 21 Mei sebesar 3.108 menjadi 3.846 tempat tidur isolasi terisi pada 26 Mei. Jawa Barat mengalami kenaikan 20,3% dari sebelumnya pada 20 Mei sebesar 3.003 menjadi 3.615 tempat tidur isolasi terisi per 26 Mei. Jawa Tengah mengalami kenaikan 23,13% (per 20 Mei sebesar 2.567 menjadi 3.161 tempat tidur isolasi terisi pada 26 Mei).

Lalu, Banten mengalami kenaikan 21,2% dari sebelumnya pada 20 Mei sebesar 816 menjadi 959 tempat tidur isolasi terisi per 26 Mei. Dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kenaikan 18,18% dari sebelumnya pada 21 Mei sebesar 495 menjadi 585 tempat tidur isolasi terisi pada 26 Mei.

Baca juga artikel terkait UPDATE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz