Menuju konten utama

Karya dan Profil Ali Ibn Rabban al-Tabari, Ilmuwan Muslim Abad 9

Berikut ini karya dan profil Ali ibn Rabban Al-Tabari, ilmuwan muslim ahli kedokteran dari abad 9 M.

Karya dan Profil Ali Ibn Rabban al-Tabari, Ilmuwan Muslim Abad 9
Ilustrasi ilmuwan muslim. foto/Istockphoto

tirto.id - Abu al-Hasan Ali ibn Sahl Rabban al-Tabari merupakan seorang ilmuwan muslim yang masyhur dari Persia. Ia juga dikenal sebagai seorang dokter, fisikawan, dan psikolog legendaris dari abad 9 M.

Karya-karyanya dikaji sepanjang berabad-abad usai ia tutup usia. Salah satu yang paling terkenal ialah Firdaus al-Hikmah yang terbit sebanyak tujuh jilid.

Di dalam Firdaus al-Hikmah, al-Tabari menyatakan gagasan-gagasannya tentang kesehatan. Isinya serupa ensiklopedia yang memuat daftar informasi kesehatan dalam bahasa Syria dan Yunani. Dia pun memaparkan pelbagai tradisi medis dari zaman purbakala dalam karyanya tersebut.

Rabban al-Tabari juga berhasil mendidik murid-murid yang cerdas. Salah satu yang paling kesohor adalah Abu Bakr Muhammad bin Zakariya (Al-Razi). Kesohoran sang murid bahkan dapat dibilang menandingi gurunya.

Al-Razi merupakan ilmuwan abad pertengahan yang diakui sebagai penemu penyakit campak dan dokter anestesi pertama di dunia. Sementara itu, al-Tabari ditengarai sebagai dokter kontroversial pertama yang menyatakan bahwa tuberkulosis paru merupakan penyakit yang menular.

Profil Ali Ibn Rabban al-Tabari

Ali ibn Sahl Rabban al-Tabari berasal dari Tabaristan, wilayah kuno di selatan Laut Kaspia yang kini menjadi bagian beberapa provinsi Iran. Karena itu, julukan al-Tabari disematkan pada namanya.

Ayahnya, Sahl bin Bish adalah seorang pejabat negara yang disegani dan dihormati. Sahl bin Bish piawai dalam bidang seni kaligrafi, ahli astronomi, matematika, filsafat, sastra, dan ilmu medis.

Sang putra, Ali ibn Rabban al-Tabari mewarisi ilmu-ilmu tersebut. Dikatakan pula bahwa sang ayah adalah guru pertama baginya.

Husein Nar dalam Richard Nelson Frye, The Cambridge History of Iran: The period from the Arab Invasion to the Saljuqs (1975) mengklaim bahwa al-Tabari bukan seorang muslim tulen. Dulu, ia merupakan Zoroastrian yang beralih menjadi mualaf. Namun berdasarkan riwayat lain, ia mulanya seorang penganut Kristen sebelum memeluk Islam.

Rabban al-Tabari tercatat pernah menulis dua karya untuk mengkritik agama sebelumnya. Pertama adalah Al-Radd 'ala I-Nasara (Sangkalan Orang Kristen) dan Al-Din wa I-Dawla (Kitab Agama dan Kekuasaan). Kedua karya tersebut disalin dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Jerman oleh penerbit Brill pada 2016 melalui buku berjudul The Polemical Works of 'Ali al-Tabari.

Saat Ali ibn Rabban al-Tabari berada di puncak popularitas, Khalifah al-Mu'Tasim (833-842) pernah mengangkatnya sebagai seorang penasihat istana Dinasti Abbasiyah. Sampai pada masa khalifah selanjutnya, al-Mutawakkil (847--861), ia tetap dipercaya sebagai orang penting di istana.

Ali ibn Rabban al-Tabari tidak hanya menguasai pelbagai bidang keilmuan. Ia juga fasih berbahasa Suriah dan Yunani. Melukis kaligrafi pun termasuk dalam daftar kemahirannya.

Ali Al-Tabari mengembuskan napas terakhir di Samarra (kini kota di Iraq). Tidak ada keterangan pasti tentang tahun kematiannya. Namun bisa dipastikan, ia meninggal pada dua atau tiga dekade terakhir abad ke-9 di masa kekuasaan Dinasti Abbasiyah.

Karya-karya Ali ibn Rabban al-Tabari

Tidak semua karya Ali ibn Rabban al-Tabari berhasil terselamatkan. Sebagian besar "menghilang." Mayoritas karyanya memuat informasi tentang ilmu kedokteran.

Sejumlah karya Ali ibn Rabban al-Tabari tersebut antara lain:

  • Firdaus al-Hikmah (Kebijaksanaan Surga)
  • Tuhfat al-Muluk (Hadiah Raja)
  • Hafzh al-Sihhah (Perawatan Kesehatan yang Tepat)
  • Al-Ruqa (Buku Sihir/Jimat)
  • Fi al-Hijamah (Risalah tentang Bekam)
  • Fi Tartib al-'Ardhiyah (Risalah tentang Persiapan Makanan).

Baca juga artikel terkait ILMUWAN ISLAM atau tulisan lainnya dari Abi Mu'ammar Dzikri

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abi Mu'ammar Dzikri
Penulis: Abi Mu'ammar Dzikri
Editor: Addi M Idhom