Menuju konten utama

Kartu Kuning Sengaja dan Bayang-Bayang Sanksi untuk Sergio Ramos

Sergio Ramos mengulangi kebiasaan lamanya: mencari kartu kuning dengan sengaja agar pada fase berikutnya 'bersih'. Tindakan ini mungkin akan dikenakan sanksi. 

Kartu Kuning Sengaja dan Bayang-Bayang Sanksi untuk Sergio Ramos
Pemain Real Madrid Sergio Ramos merayakan gol di depan kamera TV setelah mencetak penalti dan gol keempat timnya selama pertandingan sepak bola La Liga Spanyol antara Real Madrid dan Leganes di stadion Santiago Bernabeu di Madrid, Sabtu, 1 September 2018. AP / Andrea Comas

tirto.id - Sergio Ramos Garcia bukan bek sembarangan. Penilaian itu setidaknya telah ia buktikan saat Real Madrid bertandang ke Johan Cruyff Arena untuk menantang Ajax dalam leg pertama 16 besar Liga Champions, Kamis (14/2/2019) dini hari tadi.

Sepanjang pertandingan yang ke ke-600 bersama Real Madrid itu, Ramos mencatatkan tiga tackle sukses, empat intercept, dan empat clearance (terbanyak). Akurasi umpannya (87 persen) juga relatif baik di antara bek-bek lain. Dia cuma kalah dari Nacho (88 persen) dan Tagliafico (91 persen).

Rapor bagus itu turut punya andil dalam kemenangan 1-2 Los Blancos atas de Amsterdammers.

Kendati demikian, bukan Sergio Ramos namanya jika tidak membuat kontroversi. Pada menit 89, saat timnya sudah hampir pasti menang, Ramos justru melakukan tackle tak penting terhadap pemain Ajax, Kasper Dolberg. Akibat tackle ini, ia diganjar kartu kuning.

Belakangan diketahui bahwa diberi kartu kuning memang tujuan utama Ramos menjegal Dolberg. Dengan diganjar kartu, ia akan terkena akumulasi dan tak bisa main pada leg kedua lawan Ajax di Santiago Bernabeu. Namun, Ramos bakal mendapat keuntungan andai Madrid lolos ke perempat final. Pasalnya, saat itu otomatis riwayat kartunya akan diputihkan.

Hal ini bahkan diakui langsung oleh sang kapten dalam wawancara kepada Marca setelah pertandingan.

"Melihat hasil skor, saya akan bohong jika berkata tindakan itu bukan kesengajaan," kata Ramos.

Komentar Ramos tersebut kemudian menghadirkan kontroversi. Pasalnya, jika mengacu pada regulasi penyelenggaraan Liga Champions dari UEFA (PDF), disebutkan bahwa seorang pemain yang dengan sengaja berupaya mencari kartu kuning bisa diancam larangan bermain dua pertandingan dan denda berdasarkan kesepakatan UEFA.

Ramos juga mendapat sorotan karena dinilai meremehkan Ajax karena yakin timnya bakal bermain di perempat final. Namun, atas anggapan itu, ia menentang.

"Ini adalah sesuatu yang ada di pikiran saya, bukan tentang meremehkan Ajax atau berasumsi kami pasti lolos," imbuhnya.

Terus Berulang

Sebenarnya ancaman sanksi ini bukan hal baru bagi pria kelahiran 1986 ini. Pada 2010 lalu, juga saat berhadapan dengan Ajax di Liga Champions, Ramos juga kedapatan mencari kartu kuning dengan sengaja. Bahkan pemain Real Madrid lain, Xabi Alonso, turut melakukan tindakan yang sama.

Foto dalam laporan Marca dan cuplikan di salah satu stasiun TV Jerman saat itu berhasil mengabadikan momen Jose Mourinho memberikan instruksi ke Ramos dan Alonso untuk sengaja mencari kartu kuning. Usai laga, keduanya bahkan kedapatan tersenyum dan mendatangi wasit untuk bersalaman.

Akibat tindakan itu, Ramos dan Alonso dijatuhi sanksi larangan bermain dua pertandingan. Mereka juga sama-sama diganjar denda 15.500 pound sterling.

Rekam jejak pemain Madrid ini juga tak berhenti pada keduanya. Penggawa El Real lainnya yang juga kebetulan berasal dari Spanyol, Dani Carvajal, pernah melakukan tindakan serupa musim lalu. Saat itu, dalam sebuah pertandingan fase grup melawan Apoel FC, 21 November 2017, Carvajal melakukan pelanggaran keras dengan sengaja yang berbuntut kartu kuning.

Saat itu situasinya sudah memasuki menit akhir, dan Real Madrid sudah memimpin 6-0. Akibat tindakan itu, ia diganjar sanksi larangan bermain dua laga.

"Badan kontrol etik dan disiplin UEFA memutuskan akan menjatuhkan sanksi larangan bermain di dua pertandingan kepada pemain Real Madrid, Dani Carvajal," tulis pernyataan resmi UEFA seperti dilansir SkySports.

Carvajal lantas melewatkan pertandingan terakhir fase grup lawan Dortmund dan leg pertama 16 besar, meski pada akhirnya Real Madrid tetap juara.

Bukan cuma di Real Madrid, mundur jauh ke belakang lagi, tindakan mencari kartu kuning dengan sengaja kerap terjadi di momen-momen lain.

Tahun 2008, dua pemain Lyon, Chris dan Juninho Pernambucano, kedapatan sengaja mencari kartu kuning saat berhadapan dengan Fiorentina di laga kelima fase grup. Ketika itu Lyon sudah dipastikan lolos. Dengan demikian keduanya bisa mendapat pemutihan saat kompetisi memasuki fase 16 besar.

Ada pula kasus pada kualifikasi Piala Dunia 2010. Saat itu, pemain Australia, Neill mengaku ke publik bahwa kartu kuning yang ia dapat dalam sebuah laga melawan Qatar ditujukan agar dapat pemutihan saat tim Negeri Kanguru melangkah ke putaran final.

Lalu yang paling menyita perhatian adalah insiden 2004. Saat itu kapten Timnas Inggris, David Beckham, terbukti mencari kartu kuning dengan sengaja pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia lawan Wales. Beckham mendapat kartu usai terlibat benturan dengan Bent Thatcher.

Kesengajaan ini diakui Beckham ke publik dalam sebuah wawancara dengan The New York Times.

"Saya rasa orang-orang berpikir bahwa saya tak punya kejeniusan untuk melakukan tindakan itu. Tapi saya punya, saya punya otak," ujar Beckham.

Presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter, kemudian mengecam Beckham habis-habisan. Menurutnya Blatter, eks penggawa MU tersebut gagal mempertahankan citra sebagai pesepakbola yang menjunjung tinggi sportivitas.

"Sangat mengecewakan, karena tindakan seperti itu sama sekali tak mencerminkan seorang pesepakbola yang mengutamakan sportivitas," tegasnya.

Jika Blatter juga mesti berkomentar lagi saat ini, mungkin Serio Ramos akan mendapat cemoohan serupa.

Baca juga artikel terkait LIGA CHAMPIONS atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Rio Apinino