Menuju konten utama

Karhutla: Malaysia Kirim Surat ke Jokowi, Singapura Tawari Bantuan

Malaysia mengirim surat untuk Presiden Jokowi dan Singapura menawarkan bantuan terkait karhutla di Sumatra dan Kalimantan.

Karhutla: Malaysia Kirim Surat ke Jokowi, Singapura Tawari Bantuan
Satgas Karhutla Riau berupaya melakukan pemadaman di tengah pekatnya asap kebakaran lahan gambut di Pekanbaru, Riau, Rabu (18/9/2019). ANTARA FOTO/Rony Muharrman/nz

tirto.id - Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) di Indonesia membuat kualitas udara tercemar hingga titik membahayakan untuk aktivitas luar ruangan. Asap dari kebakaran hutan juga menjalar hingga ke negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Negara terdampak, seperti Malaysia dan Singapura melakukan upaya untuk memerangi kebakaran hutan dan upaya-upaya penyelamatan warga dengan cara menutup ratusan sekolah agar aktivitas luar ruangan anak-anak berkurang.

Negara-negara tetangga juga mengirim surat dan membuat pernyataan respons untuk pemerintah Indonesia terkait kebakaran hutan ini. Melansir Channel News Asia, Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad pada Kamis (12/9/2019) lalu menulis surat ke pemimpin Indonesia.

"Saya telah berdiskusi dengan perdana menteri dan beliau setuju untuk menulis surat ke Presiden Jokowi untuk memberi perhatian lebih ke isu asap kebakaran hutan yang melintasi perbatasan negeri," kata Yeo Bee Yin, Menteri Lingkungan Hidup.

Selama kurang lebih satu bulan, warga dari wilayah Malaysia yang terdampak mengeluhkan polusi asap yang berasal dari Indonesia. Minggu lalu, hanya ada 15 titik kebakaran hutan di Malaysia, sedangkan di Indonesia terdapat 1.500 titik kebakaran hutan, jadi Malaysia beranggapan bahwa mayoritas asap berasal dari Indonesia.

Di sisi lain, Singapura, yang wilayahnya juga terdampak polusi asap kebakaran hutan di Indonesia menawarkan bantuan kepada pemerintah untuk mengatasi kebakaran hutan.

Dalam sebuah uggahan di media sosial Facebook, Menteri Lingkungan Hidup Singapura, Masagos Zulkifli menuliskan bahwa Singapura siap membantu Indonesia dalam memerangi kebakaran hutan, dengan mengirim pasukan pemadam kebakaran ke Indonesia

"Jumlah emisi karbon yang dihasilkan dari kebakaran akan membawa kemunduran bagi perjuangan global melawan perubahan iklim. Tahun 2015, Indonesia menghasilkan hampir 1,5 gigatom karbon dioksisa," tulisnya.

"Kami telah menawarkan bantuan pemadam api ke Indonesia dan siap membantu jika diminta oleh Indonesia, seperti yang kami lakukan pada 2015," tambahnya.

Ia telah menghubungi Kementerian Kehutanan Indonesia terkait tawaran bantuan ini.

Singapore's National Environment Agency menyatakan, sebagaimana dikutip Financial Times, ada 450 titik kebakaran hutan di Sumatera, di Provinsi Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan pada Sabtu (14/9/2019). Padahal, sehari sebelumnya, hanya ada 156 titik api.

Polusi asap kebakaran hutan ini memicu ketegangan diplomatik negara-negara di sekitarnya, terutama Malaysia dan Singapura yang paling terdampak.

Selain itu, karhutla juga memicu pula kemarahan dari dunia internasional karena ikut memperparah perubahan iklim dan merusak habitat binatang langka, seperti orangutan.

Kebakaran hutan diduga terjadi karena aktivitas membakar hutan untuk membuka lahan kelapa sawit baru. Ada sekitar 40 perusahaan sawit yang terlibat dalam kebakaran hutan ilegal ini.

Menteri Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya Bakar menyebut bahwa asap kebakaran yang menimbulkan polusi di Asia Tenggara juga berasal dari titik kebakaran di Malaysia dan Vietnam, The Guardian melaporkan.

Partikel kecil di asap membahayakan kesehatan karena dapat menyebabkan stroke, penyakit jantung, dan infeksi pernapasan.

Para ilmuwan menyebut, paparan asap kebakaran hutan dapat membuat 36 ribu orang di wilayah terdampak, baik di Indonesia, Singapura, maupun Malaysia mengalami kematian.

Duta besar Malaysia untuk Indonesia, Zainal Abidin Bakar, menyatakan bahwa Malaysia tidak ingin terlibat dalam upaya-upaya saling tuding, tapi menawarkan bantuan untuk mengatasi kebakaran.

Baca juga artikel terkait KARHUTLA atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Anggit Setiani Dayana
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora