Menuju konten utama

Karakteristik Perusahaan Dagang dan Macam-macam Jenis Transaksinya

Karakteristik perusahaan dagang bisa dilihat dari kegiatan pembelian, pengeluaran kas, penjualan, dan penerimaan kas, yang dijalankan. 

Karakteristik Perusahaan Dagang dan Macam-macam Jenis Transaksinya
Calon konsumen memilih produk di sebuah pusat perbelanjaan di Semarang, Jawa Tengah, Senin (6/8/2018). ANTARA FOTO/R. Rekotomo

tirto.id - Dalam kegiatan perekonomian terdapat istilah perusahaan dagang. Adapun pengertian perusahaan dagang adalah perusahaan yang berkegiatan membeli barang dari produsen, dan lalu menjualnya kembali kepada konsumen.

Ada sejumlah hal yang menjadi ciri-ciri perusahaan dagang. Mengutip buku ajar, Akuntansi SMK – Pencatatan Transaksi Perusahaan Dagang (2016:7), salah satu ciri utama dari perusahaan dagang adalah menjual barang yang sebelumnya dibeli dan tidak mengubah bentuk fisik benda tersebut.

Maka itu, dalam aktivitas usahanya, perusahaan dagang membeli barang dari produsen ataupun perantara dengan tujuan untuk dijual kembali, tanpa memprosesnya lebih dahulu.

Adapun dalam buku Ekonomi Jilid 3 (2007:3), dijelaskan bahwa saat menjual barang, perusahaan dagang akan menaikkan harga dari harga pokok pembelian agar bisa memperoleh keuntungan.

Ciri khusus perusahaan dagang terlihat pula dalam kegiatan akuntansinya. Tahapan akuntansi di perusahaan dagang, dimulai dari menghitung persediaan barang, menetapkan harga penjualan, hingga melaporkan seberapa besar kerugian atau keuntungan yang diperoleh.

Karakteristik Perusahaan Dagang

Karakteristik perusahaan dagang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan ciri yang telah disebutkan sebelumnya. Berdasarkan pendapat Bambang Widjajanta dan kawan-kawan dalam Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi (2007:2), terdapat 4 poin yang bisa disebut sebagai karakteristik perusahaan dagang. Keempatnya adalah sebagai berikut.

1. Pembelian

Dalam kasus pembelian, perusahaan dagang biasanya memperhatikan secara detail barang apa yang akan dibelinya dari produsen. Lalu, ditambah dengan melihat perlengkapan apa saja yang dibutuhkan dalam proses dagang. Terakhir, memastikan teredianya alat-alat penunjang kebutuhan perusahaan agar kegiatan ekonomi bisa tetap berjalan dan tidak mengalami kendala.

2. Pengeluaran Kas

Dari barang, perlengkapan, dan alat yang telah dikonsepkan, perusahaan dagang selanjutnya akan menghitung seberapa banyak uang yang akan dikeluarkan sebelum menjual barang. Dalam hal ini, pengeluaran kas meliputi biaya pembelian barang hingga kebutuhan operasional lainnya.

3. Penjualan

Setelah menghitung pengeluaran kas untuk seluruh kebutuhan secara umum, perusahaan dagang baru bisa menetapkan harga penjualan yang sesuai. Tujuannya agar perusahaan tidak mengalami defisit atau kerugian, melainkan justru keuntungan (surplus) dari penjualan barang.

4. Penerimaan Kas

Karakteristik terakhir dari perusahaan dagang adalah mengevaluasi kas hasil penjualan. Dengan begitu, kegiatan usaha dagang di periode berikutnya bisa direncanakan menjadi lebih baik jika sebelumnya kurang memuaskan.

Jenis-jenis Transaksi Perusahaan Dagang

Transaksi adalah hal lumrah yang sering disebut dalam perekonomian, terutama bagi perusahaan dagang yang memang bergerak di bidang jual-beli.

Berikut ini merupakan beberapa macam transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dagang, seperti dikutip dari buku Ekonomi Jilid 3 (2007: 4):

  • Melakukan pembelian barang dengan cara kredit
  • Membeli barang dengan cara tunai
  • Mengembalikan barang dagang yang tidak sesuai
  • Menerima potongan pembelian dari produsen
  • Memberikan upah kepada pengangkut atau distributor yang mengirim barang
  • Melakukan penjualan secara kredit
  • Menjual barang dengan pembayaran tunai
  • Menerima barang yang dikembalikan konsumen jika tidak sesuai
  • Memberikan potongan kepada pembeli yang membeli barang dengan ketentuan tertentu.

Baca juga artikel terkait PERUSAHAAN DAGANG atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Addi M Idhom