Menuju konten utama

Kapolri Sesalkan Penembakan Polisi ke Mobil Satu Keluarga

Kapolri Tito menyesalkan insiden penembakan polisi ke sebuah mobil berisi satu keluarga yang mengakibatkan satu korban tak bersalah tewas.

Kapolri Sesalkan Penembakan Polisi ke Mobil Satu Keluarga
(Ilustrasi) Kapolri Jendral Tito Karnavian memberikan keterangan kepada media di Gedung Rupatama Mabes Polri pada Rabu (16/11/2016). TIRTO/Andrey Gromico

tirto.id - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menilai keputusan diskresi yang diambil anak buahnya saat menembaki sebuah mobil berisi satu keluarga di Lubuklinggau, Sumatera Selatan tidak tepat.

Tito mengaku menyesalkan insiden ini karena kesalahan polisi dalam mengambil keputusan melepas tembakan memunculkan korban tewas dan luka yang tak bersalah.

"Saya menyesalkan peristiwa itu terjadi," kata Tito di Jakarta pada Rabu (19/7/2017) seperti dilaporkan Antara.

Dia menduga salah tembak itu terjadi karena anak buahnya mengira orang-orang di dalam kendaraan itu pelaku kejahatan.

"Akhirnya dikejar, dilakukan penembakan peringatan ke udara tapi tidak berhenti sehingga dikira pelaku kejahatan sehingga akhirnya ditembak dan mengakibatkan korban," kata dia.

Dalam menentukan suatu tindakan, menurut Tito, seharusnya polisi memiliki kemampuan diskresi memadai. Diskresi artinya penilaian secara subyektif dari penegak hukum untuk melakukan tindakan yang tepat dalam rangka menjaga keselamatan publik.

Dalam kasus ini, Tito menduga polisi pelaku penembakan itu tidak memiliki kemampuan diskresi yang memadai.

"Penilaian yang bersangkutan, itu adalah pelaku kejahatan. Tapi ternyata bukan. Ini mungkin ada tindakan diskresi yang kurang tepat," kata Tito.

Insiden nahas ini terjadi pada Selasa siang (18/4/2017). Bermula ketika sebuah sedan Honda City bernomor registrasi BG 1488 ON melintas di pertigaan Jalan Fatmawati, Lubuklinggau Timur I, Kabupaten Lubuklinggau ketika Satuan Lalu-lintas Polres Lubuklinggau sedang menggelar razia kendaraan.

Ketika polisi meminta mobil itu berhenti, pengendara mobil mengelak dan terus melanjutkan perjalanan menghindar dari razia itu sehingga dikejar oleh beberapa polisi. Di tengah pengejaran itu, polisi melepas sejumlah tembakan ke arah mobil tersebut.

Ternyata, mobil itu berisi satu keluarga yang hendak pergi mendatangi acara hajatan. Penembakan polisi ke mobil itu mengakibatkan seorang korban bernama Surini tewas, satu kritis, dan penumpang lain luka ringan dan berat.

Kendaraan itu ditumpangi Diki (29) yang mengemudikan kendaraan, Surini (55), Dewi (35), Indra (32), Novianti (31), Genta Wicaksono (3) dan Galih (6). Dari semua penumpang, hanya Galih yang tak mengalami luka.

Baca juga artikel terkait LUBUKLINGGAU atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Hukum
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom