Menuju konten utama

Kapolri Menjamin Kemanan Perayaan Hari Besar Keagamaan

Kapolri menjamin keamanan perayaan hari besar keagamaan yang dianggap sebagai simbol harmoni antar-agama di Indonesia

Kapolri Menjamin Kemanan Perayaan Hari Besar Keagamaan
Sejumlah warga dari beberapa agama secara bergantian melakukan doa di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (29/3). Antara Foto/Aditya Pradana Putra.

tirto.id - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan pihaknya akan menjamin keamanan perayaan hari besar keagamaan, yaitu kenaikan Isa Al Masih dan Isra Miraj yang berlangsung berurutan. Pengamanan difokuskan pada dua hal, yaitu situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan kelancaran lalu lintas di sejumlah titik arus kendaran sejak Kamis sampai Minggu. Pasalnya, perayaan hari besar agama dianggap sebagai simbol harmoni antar-agama di Indonesia.

Sementara itu, Polresta Bekasi, Jawa Barat turut menyiagakan 457 personel guna melakukan pengamanan saat libur pada 5-8 Mei 2016. Penempatan personel difokuskan di sejumlah gerbang tol Kabupaten Bekasi serta sejumlah lokasi peristirahatan di jalan tol Jakarta-Cikampek yang berpotensi menimbulkan kemacetan.

"Oleh karena itu, kesiapan kita cukup baik sehingga ini tidak terlalu banyak kemacetan," jelas Badrodin, di Jakarta Kamis, (5/5/2016).

Sebelumnya, Rabu (4/5/2016) petang, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) dalam perayaan Isra Mi'raj di Istana Negara menyampaikan bahwa sejumlah hari libur perayaan hari besar agama menjadi simbol harmoni antar-agama di Indonesia.

"Bagaimana kehidupan beragama dijalankan secara baik, di Indonesia ini ada 15 hari libur, yang libur nasional cuma 3 yaitu 1 Januari, 1 Mei dan 17 Agustus dan 12 lainnya hari raya agama," kata Wapres JK dalam sambutannya pada Rabu petang (4/5/2016).

Menurut JK, sebanyak enam agama yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu memilik hari libur perayaan keagamaannya masing-masing di Indonesia. Hal itu menjadi simbol bahwa agama menjadi faktor penting dalam kenegaraan.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Islam di Indonesia bersifat moderat dengan keseimbangan itu.

"Islam sudah hampir 7 persen di Perancis tidak ada hari raya Islam. Tidak ada hari raya Islam di Thailand walau Islam juga banyak. Tidak ada di Amerika," tegas Wapres.

Wapres menjelaskan Indonesia memperingati tiga hari raya Islam secara kenegaraan di istana yaitu Isra Mi'raj, Nuzulul Qur'an dan Idul Adha.

"Itu sudah berlangsung 66 tahun karena dimulai Bung Karno sebagai Presiden pertama pada tahun 50 dan pembicara pertamanya Pak Hamka," ungkapnya.

Sejumlah pejabat negara yang hadir dalam acara Isra' Mi'raj di Istana Negara tersebut antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursidan Baldan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kominfo Rudiantara, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki.

Hadir pula, sejumlah pimpinan DPR dan DPD RI, antara lain Ketua DPR RI Ade Komarudin dan Ketua DPD RI Irman Gusman.

Baca juga artikel terkait LINTAS AGAMA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Abdul Aziz