Menuju konten utama

Kapolri: Ledakan Bom Rusunawa Sidoarjo Itu Senjata Makan Tuan

Kapolri Tito Karnavian dalam konferensi persnya Senin (14/5/2018) menyatakan, ledakan bom di Rusunawa Sidoarjo terjadi karena kesalahan pelaku saat melakukan switching.

Kapolri: Ledakan Bom Rusunawa Sidoarjo Itu Senjata Makan Tuan
Petugas kepolisian berjaga di sekitar lokasi ledakan di Rusunawa Wonocolo, Taman, Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). ANTARA FOTO/Umarul Faruq

tirto.id - Kapolri Tito Karnavian menyatakan bahwa, ledakan bom di rusunawa Wonocolo Blok A Lantai 5 pada Minggu (13/5/2018), terjadi karena kesalahan pelaku.

"Yang di rusunawa ada kesalahan dalam sistem switching sehingga meledak sendiri, dalam istilah kami itu senjata makan tuan," kata Tito dalam keterangan pers di Surabaya, Senin (15/4/2018).

Peristiwa tersebut mengakibatkan 3 orang tewas, termasuk pelaku bernama Anton Ferdianton dan dua terluka. Korban luka kini sudah dibawa ke rumah sakit.

Selanjutnya pagi tadi, teror bom kembali terjadi di Mapolrestabes Surabaya pukul 08.50 WIB. Empat anggota polisi dan enam warga mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut.

Pelaku berjumlah lima orang, satu di antaranya merupakan anak-anak dan mereka mengendarai dua sepeda motor.

"Jumlah itu belum ditambah tadi pagi di Surabaya, tadi pagi pelakunya lima, empat orang meninggal," kata Kapolda Jawa Timur Machfud Arifin.

Machfud memastikan pelaku bom di Surabaya dan Sidoarjo sama-sama merupakan satu keluarga dengan jumlah enam anggota.

Di Sidoarjo, korban tewas berjumlah tiga orang, yaitu ayah bernama Anton Ferdiantono, ibu dan satu anaknya. Sementara tiga anaknya yang lain terluka dan saat ini dirawat di rumah sakit.

Menurut Tito, bom yang digunakan di Surabaya dan Sidoarjo merupakan jenis bom yang sama, yaitu bom pipa yang kecil namun sensitif. Goncangan atau hawa panas bisa menyebabkan bom tersebut meledak.

Baca juga artikel terkait BOM SIDOARJO atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Hukum
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo