Menuju konten utama

Kapolri dan Panglima TNI Tinjau Pemadaman Karhutla Riau

Kapolri dan Panglima TNI akan mengarahkan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) dan meninjau kondisi setempat hari ini hingga besok.

Kapolri dan Panglima TNI Tinjau Pemadaman Karhutla Riau
Sejumlah pengendara menembus kabut asap saat melintasi jalan lintas Nasional Banda Aceh - Medan di Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Rabu (7/8/2019). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/ama.

tirto.id - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menuju Kabupaten Pelalawan, Riau, Senin (12/8/2019).

Hal itu untuk mengarahkan Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) dan meninjau kondisi setempat.

"Kapolri dan Panglima TNI akan mengendalikan proses mitigasi Karhutla menjadi sasaran prioritas utama," ucap Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Senin (12/8/2019).

Provinsi Riau menjadi lokasi tinjauan kedua pimpinan itu karena area itu cukup luas perihal karhutla.

Selain itu, Riau merupakan satu wilayah hukum yang menjadi sasaran utama penyelesaian karhutla selain tujuh polda lainnya.

"[Karhutla] Riau cukup masif cukup, cukup luas. Kalau di Polda Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, ada peningkatan titik api, namun kecil. Artinya ada pelahan tradisional yang membuka lahan. Kalau di Riau sudah ada penetapan korporasi sebagai tersangka, dalam hal ini kelalaian dia," jelas Dedi.

Kapolri dan Panglima dijadwalkan ke lokasi besok Selasa (13/8/2019) meski menempuh jalan yang sulit dan jauh untuk menuju ke lokasi peninjauan.

"TKP cukup jauh, nanti menggunakan helikopter. Kemudian dari helipad menuju TKP harus menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua sekitar 40 menit. Kemudian jalan kaki sekitar dua kilometer ke tempat karhutla. Karena itu wilayahnya gambut, kalau kendaraan bermotor [melintasi gambut maka] akan ambles," kata Dedi.

Kondisi terakhir masih ada Karhutla di Pulau Kaimantan dan Sumatra per Minggu (11/8/2019). Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) asap terdeteksi di Sumatera dan Kalimantan tapi tidak ada transboundary haze atau asap yang melintas ke negeri tetangga Malaysia atau Singapura.

Berdasarkan data BNPB per Minggu, 11 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB yaitu jumlah titik api (hotspot) kategori sedang dan tinggi ada di Riau 29 titik, Jambi 3 titik, Sumatera Selatan 19 titik, Bangka Belitung 14 titik, Kalimantan Barat 605 titik, Kalimantan Tengah 163 titik, Kalimantan Selatan 14 titik, Kalimantan Timur 20 titik dan Kalimantan Utara 23 titik.

Kondisi cuaca berdasar jarak pandang dan kondisinya antara lain Pekanbaru 5 km (berasap), Jambi 9 km (berawan), Palembang >= 10 km (berawan), Pontianak 5 km (berasap), Pangkalan Bun 9 km (berawan), Palangkaraya 5 km (berasap), Sanggu-Buntok 4 km (berasap), Banjarmasin >= 10 km (berawan), dan Tanjung Harapan - Tanjung Selor 5 km (berasap).

Kualitas udara berdasar nilai PM10 menunjukkan Pekanbaru 166 (tidak sehat), Pontianak 253 (sangat tidak sehat), Palangkaraya 217 (sangat tidak sehat) dan Sampit 26 (sehat).

Baca juga artikel terkait KARHUTLA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali