Menuju konten utama
Hari Buruh 2019

Kapolresta akan Proses Kekerasan Polisi ke Jurnalis Saat May Day

Polrestabes Bandung bertanggung jawab untuk biaya pengobatan jurnalis yang dipukul polisi saat Hari Buruh atau May Day di Bandung. 

Kapolresta akan Proses Kekerasan Polisi ke Jurnalis Saat May Day
Massa buruh dari Komite Aksi Perjuangan Buruh (KAPB) Nike ikut serta melakukan aksi Hari Buruh Internaisonal di Kawasan Jl. Thamrin, Jakarta, Rabu (1/5/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Kapolresta Bandung Kombes Irman Sugema mengaku belum mengetahui secara persis kronologi kasus kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada dua jurnalis foto, Iqbal Kusumadireza (Rezza) dan Prima Mulia, pada aksi Hari Buruh atau May Day Rabu, 1 Mei 2019. Tindakan kekerasan itu terjadi di Bandung, Jawa Barat.

Namun, Irman mengatakan, kejadian pemukulan terhadap dua orang jurnalis foto itu memang benar terjadi di Bandung.

"Kami juga tadi dari Rumah Sakit. Tapi yang melakukan perbuatan itu apakah oknum anggota polisi atau bukan," kata Irman kepada Tirto, Rabu (1/5/2019).

Sehingga, ia mengatakan, pihak kepolisian akan memproses dan mendalami kasus tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada dua jurnalis foto tersebut.

Tak hanya itu, Irman juga mengatakan pihaknya akan bertanggung jawab dengan memberikan biaya pengobatan kepada Reza dan juga Prima atas kejadian tersebut.

"Kami dari Polrestabes Bandung akan memproses dan bertanggung jawab untuk pengobatan," pungkasnya.

Kronologi Kejadian Menurut Ketua AJI

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung Ari Syahril Ramadhan menjelaskan, kejadian kekerasan dua jurnalis foto itu berawal ketika Rezza dan Prima sedang memantau kondisi pergerakan massa buruh yang akan berkumpul di Gedung Sate, selepas aksi yang dilakukan AJI Bandung pada peringatan Hari Buruh Internasional.

Kemudian, di sekitar Jalan Dipati Ukur, Prima dan Reza melihat ada keributan antara polisi dengan massa yang didominasi berbaju hitam-hitam. Keduanya melihat polisi sedang memukuli massa.

"Kondisi tersebut membuat Rezza dan Prima langsung membidikkan kamera ke arah kejadian. Ketika pindah lokasi untuk mengabadikan gambar lain, Rezza tiba-tiba dipiting oleh seorang anggota polisi," kata Ari.

Menurut Rezza, polisi tersebut dari satuan Tim Prabu Polrestabes Bandung," kata Ari. Sambil memiting Rezza, polisi tersebut juga membentaknya dengan pertanyaan "dari mana kamu?". Rezza pun menjawab dari wartawan sambil menunjukkan ID Persnya.

Bukan melunak, polisi tersebut malah merampas kamera yang dipegang Rezza sambil menginjak lutut dan tulang kering kaki kanannya berkali-kali. Kemudian menghapus sejumlah foto yang berhasil diabadikan Rezza.

Akibat kejadian tersebut, Rezza mengalami luka memar pada kaki kanannya. Sedangkan Prima Mulia mengalami hal yang sama.

"Hanya saja, Prima tidak mendapat kekerasan fisik dari polisi. Prima mengaku disekap oleh tiga orang polisi. Dia diancam dan foto-fotonya dihapus. Salah satu polisi itu mengatakan 'Mau diabisin?'," terangnya.

Baca juga artikel terkait KEKERASAN JURNALIS atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto