Menuju konten utama

Kapitra Ampera Mengaku Tidak Diundang ke Acara Ijtima Ulama III

Mantan pengacara Rizieq Shihab sekaligus caleg dari PDIP mengaku tak diundang untuk hadir ke acara Ijtima Ulama III yang berlangsung hari ini.

Kapitra Ampera Mengaku Tidak Diundang ke Acara Ijtima Ulama III
Kapitra Ampera. ANTARA News/Sella

tirto.id - Kapitra Ampera, mantan pengacara Rizieq Shihab mengaku, tidak diundang ke acara perhelatan Ijtima Ulama III yang berlangsung di Bogor, hari ini.

"Nggak [diundang]. Kita kan cuma sampiran aja," kata Kapitra yang juga caleg dari PDIP tersebut saat dihubungi Tirto pada Rabu (1/5/2019). .

Ijtima Ulama III digelar di Hotel Lor In, Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (1/5/2019) hari ini. Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 1.500 ulama dan tokoh.

Tujuan dari pelaksanaan acara tersebut adalah membahas mengenai kecurangan dalam Pemilu 2019.

Penanggung jawab Ijtima Ulama III Yusuf Martak mengungkapkan, alasan panitia menggelar acara itu pada tanggal 1 Mei 2019 yang bertepatan pada hari buruh. Yusuf mengaku, sebenarnya sempat mengusulkan Ijtima Ulama III pada 2 Mei 2019.

"Saya justru pilihnya tanggal 2. Enggak suka tanggal 1 [Mei]. Tempatnya yang enggak ada," kata dia di daerah Tebet, Jakarta, Senin (29/4/2019) lalu.

Karena digelar pada 1 Mei mendatang, acara Ijtima Ulama III pun bersamaan dengan Hari Buruh atau May Day 2019.

Sejumlah organisasi buruh akan menggelar aksi di sejumlah tempat, termasuk Jakarta dan sekitarnya, dalam rangka memperingati May Day. Yusuf mengaku, panitia sudah mencari cara agar acara tidak digelar pada 1 Mei 2019.

Yusuf mengatakan, Ijtima Ulama sebatas untuk menjelaskan kecurangan yang selama ini beredar di publik. Pihaknya juga akan menjelaskan isu simpang siur dan temuan kecurangan se-Indonesia, serta akan memaparkan kepada habaib, ulama dan mendengarkan langsung dari tokoh nasional serta petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Fadiyah Alaidrus

tirto.id - Politik
Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno