Menuju konten utama

Kapan Waktu yang Tepat untuk Berolahraga?

Olahraga pagi hari menjadi pilihan waktu banyak orang, selain dapat vitamin D dari matahari, juga lebih mudah menjaga rutinitas olahraga dengan konsisten.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Berolahraga?
Ilustrasi Lari Pagi. [Foto/istock]

tirto.id - Olahraga seharusnya menjadi kebutuhan penting bagi penggiat kerja di kota-kota yang dipenuhi dengan segala kesibukannya.

Namun, seringkali latihan semacam olahraga ini menjadi kebutuhan yang kesekian bagi sebagian banyak orang karena terkendala oleh beberapa hal.

Beberapa orang mengatakan, berolahraga di waktu pagi lebih baik karena dapat membuat jantung lebih aktif dan membuat mereka bersemangat.

Tetapi, sebagian orang di kota-kota besar tidak sempat melakukannya karena rutinitas yang padat di pagi hari, seperti bekerja yang memerlukan banyak waktu untuk sampai di tempat kerja.

Tidak ada yang dapat membuktikan bahwa pembakaran kalori lebih efisien pada waktu-waktu tertentu.

Namun, waktu dapat mempengaruhi perasaan Anda saat berolahraga, menurut laman WebMD. Berikut waktu berolahraga yang direkomendasikan Active, yang bisa Anda jadikan referensi.

Olahraga di Sore Hari

Banyak orang yang menyerukan manfaat olahraga di pagi hari, tetapi jika Anda tidak dapat melakukannya, janganlah dilakukan dengan terpaksa. Penelitian menunjukkan bahwa tubuh dapat beradaptasi dengan waktu olahraga yang teratur.

Jadi, jika kita sanggup melakukannya pada jam 4 sore, maka lakukan lah pada waktu itu daripada di waktu lainnya, karena akan memiliki kinerja yang lebih baik.

Temuan ini menunjukkan, konsisten pada waktu latihan tertentu dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik, konsumsi oksigen yang lebih tinggi, dan kelelahan yang dirasakan lebih rendah dan suhu inti tubuh Anda merupakan faktor penting dalam menentukan kualitas olahraga.

Tubuh yang tidak rileks membuat otot kaku, tidak efisien, dan rentan terhadap keseleo, sedangkan suhu tubuh yang tenang membuat otot lebih fleksibel.

Suhu tubuh biasanya meningkat sepanjang hari, sehingga kekuatan dan daya tahan otot dapat memuncak pada sore hari.

Pada sore hari juga terjadi waktu reaksi tercepat, detak jantung dan tekanan darah terendah, yang semuanya dapat meningkatkan kinerja dan mengurangi kemungkinan terjadinya cedera.

Tingkat hormon juga penting dalam menentukan waktu latihan yang optimal. Testosteron penting untuk pertumbuhan dan kekuatan otot, pada wanita dan pria, tubuh memproduksi lebih banyak testosteron selama latihan resistensi sore dibandingkan dengan latihan pagi hari.

Olahraga di Pagi Hari

Di waktu pagi memang menjadi pilihan waktu banyak orang, selain vitamin D yang didapat dari matahari, juga lebih mudah untuk menjaga rutinitas olahraga dengan konsisten.

Hal itu dirasa karena berolahraga pada sore maupun malam lebih cenderung akan mengalami kendala dengan tanggung jawab dan kegiatan lain seiring berjalannya hari.

Latihan pagi juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk tidur tanpa stress, karena olahraga meningkatkan detak jantung dan suhu tubuh, berolahraga terlalu larut (umumnya setelah jam 8 malam) dapat mengganggu tidur.

Sementara satu penelitian menunjukkan, berolahraga pada jam 7 pagi (dibandingkan dengan jam 1 siang atau 7 malam) dapat membantu orang tidur lebih banyak nyenyak di malam hari.

Sebuah penelitian mengatakan, 45 menit olahraga sedang di pagi hari (seperti berjalan cepat di treadmill) dapat membantu mengurangi nafsu makan setelah berolahraga.

Penelitian juga menunjukkan, orang dapat membakar hingga 20 persen lebih banyak lemak tubuh dengan kondisi perut kosong.

Pada akhirnya, yang paling penting dalam berolahraga adalah menentukan jadwal yang realistis dan konsinten, kapanpun itu.

Jika berolahraga di pagi hari, pastikan melakukan pemanasan agar otot rileks dan tidak kaku karena sehabis tidur.

Untuk sore hari, upayakan menjaga rutinitas ini dengan menganggap olahraga itu penting dan tidak bisa ditinggalkan.

Infografik SC Waktu untuk Olahraga

Infografik SC Waktu untuk Olahraga. tirto.id/Rangga

Baca juga artikel terkait BEROLAHRAGA atau tulisan lainnya

tirto.id - Olahraga
Editor: Yandri Daniel Damaledo