Menuju konten utama

Kapan Waktu Mengganti Masker untuk Cegah Covid-19?

Berikut adalah tanda-tanda bahwa masker yang Anda pakai harus segera diganti. 

Kapan Waktu Mengganti Masker untuk Cegah Covid-19?
Ilustrasi Masker. foto/IStockphoto

tirto.id - Para ahli menyebutkan, salah satu penularan Covid-19 adalah melalui droplet yang keluar saat penderita bersin, batuk, atau bahkan bicara. Maka dari itu, untuk mencegah penularan, penggunaan masker sangat disarankan.

Sejauh ini, masker yang umum beredar di pasaran terdiri dari dua jenis, yakni masker satu kali pakai dan masker yang bisa digunakan berkali-kali. Sesuai dengan arahan WHO, masker satu kali pakai adalah masker medis, sementara masker yang bisa dipakai berulang merupakan masker kain tiga lapis. Setiap orang bebas menentukan pilihan jenis maskernya, dengan catatan masker tersebut berfungsi dengan baik.

Masker bisa berfungsi dengan baik dan dapat terus digunakan sampai batas tertentu. Ada kalanya kondisi masker menyebabkannya harus segera diganti. Maka dari itu, kenali tanda-tanda bahwa masker harus segera diganti.

1. Masker basah

Masker bisa basah atau lembab karena berbagai faktor, salah satunya tumpahan air atau bahkan air liur sendiri. Belum lagi saat memasuki musim penghujan, di mana kondisi masker basah sulit dihindari. Menurut WHO, masker jadi kurang efektif apabila digunakan dalam keadaan basah.

“Kelembaban membuat masker menjadi keropos dan karena itu semua jenis masker pada dasarnya rentan dalam cuaca lembab," kata Karol Sikora, dari WHO seperti dikutip Independent. Menurut Sikora, semua masker harus diganti jika basah atau terlihat kotor, "masker basah tidak boleh dipakai untuk waktu yang lama," lanjutnya.

2. Tidak lagi pas di wajah

Masker yang benar adalah yang mampu menutupi hidung, mulut, dan sisi-sisinya menempel di sekitar pipi dan dagu. Masker yang terlalu lama digunakan biasanya akan kendur dan tidak lagi aman digunakan. Pada masker medis, ini berkaitan dengan fungsi klip yang tidak lagi kuat menahan masker menempel sesuai dengan kontur wajah.

3. Strap longgar atau terputus

Strap berfungsi menjaga badan masker agar tetap berada di tempat. Sementara jika strap longgar atau bahkan putus, maka bisa menyebabkan masker sulit berada di tempat dan bekerja sebagaimana mestinya.

Selain itu, strap yang longgar atau terputus merupakan salah satu indikasi bahwa masker sudah terlalu sering digunakan. Jika ikatan mulai melar atau terputus, sebaiknya masker diganti dengan yang baru agar dapat bekerja secara efektif.

4. Robek atau warnanya pudar

Pencucian dan pengeringan yang berulang dapat menyebabkan masker robek, berlubang, dan kendur. Ini merupakan pertanda bahwa masker sudah tidak layak lagi di gunakan.

"Cuci secara konsisten dan pastikan tidak ada sobekan atau lubang pada kain. Pegang kain ke arah cahaya dan perhatikan apakah benangnya menipis. Itu mungkin indikasi yang baik bahwa sudah waktunya untuk mengganti masker itu," kata Chris Sulmonte administrator di Rumah Sakit John Hopkins seperti yang dikutip dari Live Strong.

5. Mulai menyebabkan masalah kulit

Banyak orang mulai mengeluhkan masalah kulit setelah penggunaan masker. Faktanya, penggunaan masker memang dapat menyebabkan atau memperburuk masalah kulit seperti alergi, ruam, eksim, hingga jerawat. Masalah-masalah tersebut disebabkan oleh gesekan masker yang menyumbat pori-pori, peningkatan kelembapan dan bahan-bahan dalam masker seperti pewarna, karet, dan pengawet.

Dilansir dari Live Strong, dokter kulit sekaligus profesor di Universitas Yale, Mona Gohara menyarankan untuk beralih ke masker katun tanpa pewarna dan pengawet. Ia juga menyarankan untuk rutin mengganti dan mencuci masker serta menjaga kebersihan kulit selepas penggunaan masker.

"Rutinitas yang baik adalah menggunakan pembersih yang lembut, krim pelindung yang baik dan, jika perlu, bantalan asam salisilat untuk pengelupasan kulit," katanya.

6. Telah dicuci lebih dari 30 kali

Mencuci masker, bahkan masker kain sekalipun, dapat menyebabkan masker menjadi tipis dan aus. Dilansir Huffpost, hal ini dapat terjadi karena proses pencucian menyebabkan serat kain merenggang. Semakin sering masker dicuci semakin banyak serat yang aus. Ahli kesehatan masyarakat dan penyakit menular, Christina M. Madison menyebutkan bahwa masker kualitas tinggi dapat dicuci dan dipakai sebanyak 30 kali.

“Biasanya, 30 kali pencucian (atau 30 kali pemakaian) adalah aturan praktis yang baik jika itu adalah masker berkualitas tinggi,” katanya. Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa masker kain akan kehilangan bentuk dan elastisitasnya apabila dicuci lebih dari 30 kali.

7. Sudah lama tidak dicuci

Masker, dalam hal ini masker kain, sebaiknya selalu dicuci setelah digunakan. Dalam situasi tertentu, barangkali lupa atau terselip, masker melewatkan masa pencucian selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Ini menjadi tidak aman untuk digunakan.

"Akal sehat akan mengatakan bahwa semakin lama Anda memakai sesuatu, semakin besar kemungkinan untuk terkontaminasi dengan bakteri, baik dari mulut Anda sendiri atau hal-hal yang Anda lakukan di komunitas untuk terpapar," kata Scott Weisenberg, MD, seorang spesialis penyakit menular.

Baca juga artikel terkait MASKER atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Alexander Haryanto