Menuju konten utama

Kapan Nuzulul Quran dan Lailalul Qadar Terjadi pada Bulan Ramadhan?

Peristiwa Nuzulul Quran atau waktu turunnya Al-Qur'an ke bumi biasanya diperingati pada 17 Ramadan.

Kapan Nuzulul Quran dan Lailalul Qadar Terjadi pada Bulan Ramadhan?
Ilustrasi Salat. foto/istockpphoto

tirto.id - Peristiwa Nuzulul Quran atau waktu turunnya Al-Qur'an ke bumi biasanya diperingati pada 17 Ramadan, yang tahun ini bertepatan dengan 9 Mei 2020. Sementara itu, Lailatul Qadar (Malam Kemuliaan) cenderung dipahami akan terjadi terutama pada malam ganjil 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Allah berfirman dalam Surah al-Qadr ayat 1 hingga 5, "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."

Dari Surah al-Qadr tersebut dapat disimpulkan bahwa peristiwa diturunkannya Al-Qur'an terjadi pada Lailatulkadar, yang digambarkan lebih baik daripada seribu bulan. Beberapa ahli tafsir berpendapat, Al-Qur'an diturunkan melalui dua proses.

Proses yang pertama, Al-Qur'an diturunkan secara keseluruhan (jumlatan wahidah) di Baitul Izzah. Setelah itu Al-Qur'an diturunkan secara bertahap (najman najman) melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sesuai dengan kebutuhan umat, dimulai dari Surah al-Alaq ayat 1-5. Turunnya 5 ayat tersebut terjadi ketika Muhammad sedang merenung di Gua Hira.

Kapan Lailatulkadar Terjadi?

Turunnya Alquran ke Baitul Izzah dalam peristiwa Lailatulkadar ini tidak diketahui pasti tanggalnya. Dalam kitab Misbahul Munir fi Tahdzibi Tafsir Ibni Katsir (2000), Imam Ibnu Katsir menyebutkan, kapan terjadinya Lailatulkadar memang disembunyikan agar umat Islam senantiasa menghidupkan setiap malam pada bulan Ramadan tanpa memilih-milih tanggal berapa. Bila orang sudah tahu tanggalnya, maka akan giat di tanggal tertentu saja (hlm. 1521-1522).

Terkait Lailatulkadar ini terdapat beberapa versi sebagai berikut.

1. Lailatulkadar terjadi pada malam sekitar 10 hari terakhir Ramadan

Versi ini merujuk pada hadis riwayat dari Ibnu Umar, bahwa Nabi Muhammad bersabda, "Tunggulah lailatulkadar pada sepuluh akhir (bulan Ramadan) atau sembilan akhir.” (H.R. Muslim)

2. Lailatulkadar terjadi pada malam sekitar 7 hari terakhir Ramadan

Versi ini merujuk pada hadis riwayat dari Ibnu Umar, dengan redaksi sedikit berbeda, "Beberapa lelaki diberitahu lailatulkadar dalam mimpi pada tujuh terakhir (Ramadan), lalu Rasulullah saw bersabda, 'Saya melihat mimpimu sekalian bertepatan dengan malam tujuh (hari) terakhir (Ramadan), barangsiapa mencarinya, maka carilah ia pada tujuh (hari) terakhir'." (H.R. Muslim)

3. Lailatulkadar terjadi pada malam ganjil 10 hari terakhir Ramadan

Versi ini merujuk pada hadis riwayat Aisyah, bahwa Nabi bersabda, "Carilah lailatulkadar pada tanggal-tanggal ganjil dari sepuluh (hari) terakhir bulan Ramadan.” (H.R. Bukhari)

Nuzululquran Dirayakan pada 17 Ramadan

Disebutkan di muka, Nuzululquran yang diperingati saat ini adalah peristiwa turunnya Al-Quran pertama kali dari Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Dalam peristiwa ini, 5 ayat pertama Surah Al-Alaq diturunkan sekaligus menandai periode diturunkannya Alquran secara berangsur-angsur hingga 20 atau 21 tahun kemudian.

Syekh Muhammad bin Ahmad al-Qurthubi dalam al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an menyebutkan, "Sahabat Ibnu Abbas berkata, Al-Qur’an diturunkan dari Lauh al-Mahfuzh secara menyeluruh kepada para malaikat pencatat wahyu di langit dunia, kemudian Jibril turun membawanya secara berangsur-angsur, 1 dan 2 ayat, pada waktu yang berbeda-beda selama 21 tahun."

Nuzululquran diperingati oleh umat Islam pada malam 17 Ramadan dengan dasar Surah al-Anfal ayat 41, " ... Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) pada hari Furqaan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Para ahli tafsir Alquran, menginterpretasikan bahwa hari "furqaan" atau "hari bertemunya dua pasukan" dalam ayat tersebut merujuk pada peristiwa Perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadan.

Dikutip dari Nur al-Yaqin Fi Sirati Sayyid al-Mursalin (hlm. 19), Syekh Mahmud Basya, menyatakan bahwa turunnya Alquran pertama kali di Gua Hira, ketika Nabi Muhammad melakukan khalwat pada 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum hijrah, bertepatan dengan Juli 610 Masehi.

Baca juga artikel terkait LAILATUL QADAR atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Fitra Firdaus