Menuju konten utama

Kapan Hari Maulid Nabi 2021 dan Libur Peringatan Tersebut?

Pada hari Maulid Nabi tahun ini pemerintah telah menetapkan hari liburnya diubah menjadi satu hari setelahnya.

Kapan Hari Maulid Nabi 2021 dan Libur Peringatan Tersebut?
Abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa gunungan dari Kompleks Keraton Yogyakarta menuju Pakualaman saat acara Grebeg Maulud di Yogyakarta, Rabu (21/11/2018). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww.

tirto.id - Hari libur Maulid Nabi 19 Oktober 2021 digeser ke tanggal 20 Oktober 2021.

Dalam kalender yang berlaku di Indonesia pada hari Selasa, 19 Oktober 2021, merupakan tanggal merah yang menandakan sebagai hari libur nasional.

Pada tanggal tersebut merupakan hari Maulid Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam. Maulid Nabi merupakan peringatan atas hari lahir nabi umat Islam tersebut.

Kendati demikian, pada hari Maulid Nabi tahun ini pemerintah telah menetapkan hari liburnya diubah menjadi satu hari setelahnya.

Dengan demikian, masyarakat Indonesia akan mendapatkan libur tanggal merah untuk Maulid Nabi pada hari Rabu, 20 Oktober 2021.

Dikutip dari laman Kemenko PMK, perubahan pergeseran hari libur Maulid Nabi ini tertuang dalam surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

SKB tersebut terdiri dari SKB nomor 712 Tahun 2021, nomor 1 tahun 2021, dan nomor 3 tahun 2021.

Perubahan hari libur Maulid Nabi dari tanggal 19 Oktober ke 20 Oktober diambil dengan mempertimbangkan situasi terkini akibat pandemi Covid-19.

Pemerintah berpandangan langkah ini dilakukan demi pencegahan dan penanganan penyebaran Covid 19. Di samping itu, hal tersebut juga menjadi upaya mencegah kemunculan klaster baru.

Tradisi Grebeg Maulud

Nabi Muhammad adalah sosok yang sangat dihormati oleh umat Islam seluruh dunia.

Risalah yang dibawanya telah membawa manfaat bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan tanpa meninggalkan sisi religi.

Nabi Muhammad dilahirkan di Mekkah pada tahun 570 masehi. Menurut situs Public Holidays, beliau telah menjadi anak yatim piatu semenjak kecil di usianya yang masih enam tahun.

Ayahnya, Abdullah bin Abdul Muththalib, meninggal di Madinah sewaktu melakukan perjalanan ke Syam untuk berdagang.

Saat itu, Muhammad masih berusia dua bulan dalam kandungan ibunya, Aminah binti Wahab. Sementara Aminah meninggal tahun 576 masehi karena sakit.

Sepeninggal kedua orang tuanya, Muhammad kecil diasuh pamannya yang bernama Abu Thalib.

Melalui perlindungan sang paman inilah nantinya Muhammad mulai berdakwah dengan segala tantangannya, hingga akhirnya menjadi Nabi yang risalahnya berlaku untuk seluruh umat manusia di dunia sampai akhir zaman.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad merupakan bentuk penghormatan pada beliau yang menyiarkan dakwah Islam.

Di Indonesia, negara menjadikan tanggal kelahirannya sebagai hari libur nasional. Sementara di masyarakat, mereka juga memperingati dengan tradisi setempat.

Misalnya di Kota Surakarta dan Yogyakarta, menjelang datangnya Maulid Nabi diselenggarakan hajatan yang bernama Sekaten. Lalu, pada puncaknya diadakan Grebeg Maulud yang juga dilakukan di berbagai kota besar lainnya.

Detail kegiatan Grebeg Maulud mungkin berbeda antardaerah.

Namun, umumnya saat Grebeg Maulud tiba, disediakan gunungan yang berisi hasil bumi dan makanan yang didoakan pemuka agama Islam setempat. Gunungan lalu dibagikan kepada masyarakat.

Ritual Grebeg Maulud salah satunya ditemukan di Keraton Surakarta. Pihak keraton akan menyediakan gunungan berisi hasil pertanian, jajanan, dan koin untuk kemudian dibawa ke Masjid Agung setempat.

Baca juga artikel terkait MAULID NABI 2021 atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dhita Koesno