Menuju konten utama

Kapan Hari Maritim Nasional: Tanggal 21 Agustus atau 23 September?

Kapan Hari Maritim Nasional diperingati setiap tahunnya? Tanggal 21 Agustus atau 23 September?

Kapan Hari Maritim Nasional: Tanggal 21 Agustus atau 23 September?
Awak KRI Sidat 851 mengirimkan perbekalan logistik kepada kapal KRI Salawaku 842 saat simulasi RAS (Resplacement And Sea) di perairan laut Jawa, Senin (13/3). Latihan tersebut merupakan rangkaian Operasi Pamtas Latpratugas Laut Indonesia-RDLT-Australia yang bertujuan untuk membekali Satgas Pamtas Laut Koormatim memiliki kemampuan standar untuk mencapai kesiagaan operasional di perbatasan wilayah laut Indonesia. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/pd/17

tirto.id - Kapan Hari Maritim Nasional diperingati setiap tahunnya?

Terdapat dua versi tanggal peringatan Hari maritim Nasional yaitu 21 agustus dan 23 September. Tanggal manakah sebenarnya peringatan Hari MAritim Nasional ini?

Peringatan ini ditujuakan agar masyarakat Indonesia sadar akan potensi besar yang dimiliki Indonesia sebagai sebuah negara maritim. Memperingati Hari Maritim Nasional berarti memperingati juga segala upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam hal kemaritiman Indonesia.

Ada dua peringatan Hari Maritim Nasional di Indonesia, yaitu pada 21 Agustus dan 23 September. Secara resmi, pemerintah Indonesia menetapkan Hari Maritim Nasional pada 23 September, tetapi masih ada sejumlah organisasi yang merayakan Hari Maritim Nasional pada 21 Agustus. Bagaimana sejarah dualisme peringatan ini?

Sejarah Hari Maritim Nasional Diperingati 21 Agustus

Dasar peringatan Hari Maritim Nasional pada 21 Agustus berdasarkan pada peristiwa 21 Agustus 1945.

Pada tahun 1945 itu, pasukan laut Jepang membombardir pasukan Indonesia mulai dari pesisir selat Malaka hingga Laut China Selatan dan pasukan Indonesia berhasil dalam pertarungan tersebut.

Empat hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, kekuatan angkatan laut Republik Indonesia berhasil mengambil alih kekuasan militer laut Jepang. Dengan peralatan sederhana, militer Indonesia mampu mengalahkan Jepang yang menggunakan peralatan yang jauh lebih modern.

Peristiwa bersejarah ini kemudian dijadikan landasan sebagai Hari Maritim 21 Agustus.

Hari Maritim Nasional 23 September, Bagaimana Asal Mulanya?

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) pada 23 September 2018 meluruskan peringatan Hari Maritim Nasional, bukan 21 Agustus melainkan 23 September. Hal itu dijelaskan melalui unggahan Instagram @kemenkomarves.

"Pada tahun 1964 atau setahun setelah Musyawarah Nasional (Munas) Maritim I, Presiden Soekarno menerbitkan Surat Keputusan Nomor 249 tahun 1963 mengenai Hari Maritim. SK tersebut menetapkan tanggal 23 September menjadi Hari Maritim Nasional. Jadi, hari maritim bukan di Bulan Agustus ya," tulis Kemenkomarves.

Tujuan Peringatan

Hari Maritim Nasional bertujuan agar masyarakat sadar akan potensi besar yang dimiliki Indonesia sebagai sebuah negara maritim. Memperingati Hari Maritim Nasional juga untuk merayakan segala hal yang telah dilakukan pemerintah dalam hal kemaritiman Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam memantapkan posisi Indonesia sebagai negara maritim adalah menetapkan 7 Pilar Poros Maritim Dunia.

Ketetapan tersebut dimuat dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Laut Indonesia. Tujuh Pilar Poros Maritim Dunia adalah berbagai kebijakan terkait kelautan Indonesia agar dapat menjadi sebuah poros maritim bagi dunia.

Apa Itu 7 Pilar Poros Maritim Dunia

Berdasarkan dokumen Kebijakan Laut Indonesia, 7 Pilar Poros Maritim Dunia dibuat sejalan dengan salah satu visi Indonesia, yaitu untuk menjadi sebuah negara maritim yang berdaulat, maju, mandiri, kuat, serta mampu memberikan kontribusi positif bagi keamanan dan perdamaian kawasan dan dunia sesuai kepentingan nasional.

Sebanyak dua pertiga wilayah Indonesia merupakan wilayah perairan. Inilah yang menjadikan Indonesia sering disebut sebagai Negara Maritim.

“Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya, bangsa pelaut dalam arti seluas-luasnya. Bukan sekedar menjadi jongos-jongos di kapal, bukan. Tetapi bangsa pelaut dalam arti kata cakrawala samudera. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri," pesan Soekarno.

Baca juga artikel terkait HARI MARITIM NASIONAL atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Iswara N Raditya