Menuju konten utama

Kapan Corona akan Selesai jika Tes & Vaksinasi di Indonesia Lambat?

Kapan pandemi Corona akan berakhir tergantung pada kedisiplinan warga, jumlah tes dan tracing serta proses vaksinasi di Indonesia.

Kapan Corona akan Selesai jika Tes & Vaksinasi di Indonesia Lambat?
Sejumlah pasien COVID-19 menunggu di kursi roda untuk mendapatkan kamar perawatan di selasar Ruang IGD RSUD Cengkareng, Jakarta, Rabu (23/6/2021). ANTARA FOTO/Fauzan.

tirto.id - Kasus COVID-19 di Indonesia terus meroket mengakibatkan keterisian rumah sakit mulai penuh, bahkan di DKI Jakarta semua RS ruangan IGD dialihkan menjadi tempat isolasi COVID. Epidemiolog menilai, krisis ini tidak akan berakhir hingga akhir Juli 2021.

"Setidaknya kita akan mengalami masa kritis ini sampai akhir Juli. Mudah-mudahan tidak akan begitu meledak, tapi potensi ledakan ini ada," kata epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman kepada Tirto pada Jumat (25/6/2021).

Selanjutnya, ada dua kemungkinan: masa kritis itu terus berlanjut atau kasus COVID-19 di Indonesia berangsur mereda. Semua tergantung dua hal, pertama, kinerja pemerintah dalam melakukan testing, tracing, dan isolasi. Kedua, kedisiplinan masyarakat untuk menghentikan laju penularan dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Saat ini Indonesia terus menggenjot kinerja testing. Hari ini, Satgas Covid-19 telah melakukan tes terhadap 95.451 orang, sebanyak 50.573 orang diperiksa dengan tes rantai reaksi polimerase (PCR), 44.493 orang diperiksa dengan rapid antigen, 385 orang diperiksa dengan tes cepat molekuler. Dari hasil tes itu didapati 18.872 kasus positif sehingga positivity rate mencapai 19,77 persen.

Jumlah 95.451 orang dites adalah rekor tertinggi Indonesia, disusul pada capaian tes kemarin (24/6/2021) yakni 90.503 orang dites. Seminggu terakhir, 528.742 orang dites di Indonesia, jumlah ini sudah hampir dua kali lipat dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Indonesia yakni 270 ribu orang dites per minggu.

Menurutnya, 270 ribu orang dites per minggu baru standar minimum untuk bisa mendapat gambaran utuh situasi pandemi COVID-19 di Indonesia, tapi untuk bisa menyelesaikan pandemi butuh lebih dari itu. Indonesia harus terus meningkatkan kuantitas tes dan tracing tetapi tanpa mengabaikan kualitasnya hingga positivity rate berhasil ditekan menjadi 5 persen.

"Dengan test positivity rate yang mendekati 20 persen saat ini, kan jauh dari 5 persen. Artinya testingnya masih jauh banget kurangnya, masih banyak kasus di masyarakat belum terdeteksi," kata Dicky.

Di sisi lain, pemerintah juga terus menggenjot vaksinasi. Total per hari ini sudah ada 25.482.036 orang mendapat satu suntikan vaksin dan 12.912.623 orang mendapat vaksin secara penuh. Jumlah itu bahkan belum memenuhi 10 persen populasi Indonesia. Padahal, menurut Dicky, hasil dari vaksinasi baru akan terasa jika sudah 50 persen populasi mendapat vaksin.

"Jadi kita harus berupaya agar ledakan tidak terlalu besar, dan itu dengan cara apa? Ya dengan 3T, yang utama itu 3T karena vaksinasi tidak akan mengejar, kemudian 5M-nya," tutup Dicky.

Kenaikan kasus COVID-19 atau virus Corona masih terus terjadi per 25 Juni 2021 penambahan kasus positif COVID-19 mencapai 18.872. Penambahan kasus ini juga diikuti melonjaknya kasus dalam perawatan/isolasi atau disebut kasus aktif yang memecahkan rekor tertinggi.

Selain itu, penambahan kasus kematian juga mengalami lonjakan cukup tajam 422 kematian, hampir mendekati rekor kematian tertinggi dalam sehari yang pernah terjadi pada 28 Januari 2021.

Sedangkan penambahan kasus per 25 Juni meski lebih rendah dari hari kemarin yakni 20.574 kasus namun angkanya masih tetap tinggi. Pada hari ini, lima provinsi dengan penambahan kasus terbanyak berturut-turut adalah DKI Jakarta 6.934; Jawa Barat 3.846; Jawa Tengah 2.118; Jawa Timur 975; dan DI Yogyakarta 783 kasus.

Penambahan kasus hari ini berdasarkan data yang masuk ke pemerintah pusat secara bertahap hingga Jumat siang, baik melalui tes real time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), Tes Cepat Molekuler (TCM) maupun Antigen terdapat 95.451 orang yang diperiksa sehingga positivity rate sebesar 19,77 persen.

Sedangkan data vaksinasi per 25 Juni 2021, terdapat 25.482.036 yang sudah dilakukan suntik vaksinasi tahap I. Sedangkan yang telah dilakukan suntikan ke-2 mencapai 12.912.623. Sementara target vaksinasi yang dicanangkan pemerintah sebanyak 40.349.049.

Baca juga artikel terkait KASUS COVID-19 atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Maya Saputri