Menuju konten utama

Kapal Patroli Bea Cukai Kepri Dihantam Bom Molotov

Kapal patroli milik Bea Cukai Kepulauan Riau diserang oleh bom molotov dan mercon oleh puluhan orang. Mereka diduga merupakan massa bayaran untuk mengawal kapal penyelundup pakaian bekas asal Malaysia.

Kapal Patroli Bea Cukai Kepri Dihantam Bom Molotov
(Ilustrasi) Petugas memperhatikan tumpukan pakaian bekas impor yang dimusnahkan dengan cara dibakar di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (27/4). ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/Rei.

tirto.id - Kapal patroli milik Bea Cukai Kepulauan Riau diserang oleh bom molotov dan mercon oleh puluhan orang yang diduga mengawal KM Nur Aflah GT 22 yang mengangkut sekitar 700 karung pakaian bekas atau ballpress asal Malaysia.

Hal itu disampaikan oleh R Evy Suhartantyo, Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau (Kepri), di Tanjung Balai Karimun, Sabtu (28/1/2017). Ia mengatakan insiden penyerangan tersebut terjadi ketika Kapal Patroli BC-10002 mencegat KM Nur di perairan Tanjung Jumpul pada Sabtu dini hari.

"Diduga massa bayaran itu mengawal kapal tersebut, dan mengadakan perlawanan secara brutal dengan melemparkan bom molotov atau mercon secara bertubi-tubi ke arah Kapal Patroli BC-10002," kata dia, seperti dikutip dari kantor berita Antara.

Evy menambahkan, insiden penyerangan tersebut berlangsung selama sekitar 1,5 jam, mulai pukul 03.30 hingga 05.00 WIB. Jumlah massa diperkirakan sekitar 50 orang. Mereka berupaya keras mencegah Kapal BC-10002 merapat ke lambung KM Nur Aflah.

"Saat petugas hampir berhasil menguasai kapal tersebut, ABK KM Nur Aflah memilih untuk membakar kapal mereka sendiri, dan kemudian melarikan diri dengan terjun ke laut," ujarnya pula.

Kapal BC-10002, dibantu Kapal BC-20002 akhirnya berhasil menguasai keadaan. Seluruh ABK dan massa yang berjumlah sekitar 51 orang yang sempat terjun ke laut juga berhasil diselamatkan dan diamankan.

"Massa dibagi dua, 24 orang diangkut dengan Kapal BC-20002 dan 26 orang dengan Kapal BC-10002," katanya lagi.

Seluruh ABK dan massa tersebut dibawa untuk diserahterimakan ke Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Belawan, Medan, Sumatera Utara, jelas Evy.

Baca juga artikel terkait PENYELUNDUPAN PAKAIAN BEKAS atau tulisan lainnya dari Ign. L. Adhi Bhaskara

tirto.id - Hukum
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara