Menuju konten utama

Kanker Serviks dan Sejauh Mana Vaksin Bisa Mencegah Penularan HPV

Kanker Serviks dapat dicegah dengan vaksin HPV. Namun begitu, terdapat sub tipe kanker serviks yang tidak dapat dicegah oleh vaksin.

Kanker Serviks dan Sejauh Mana Vaksin Bisa Mencegah Penularan HPV
Dokter menunjukkan X-ray kanker serviks kepada pasien. SHUTTERSTOCK

tirto.id -

Imunisasi dengan vaksin Human Papilloma Virus (HPV) merupakan salah satu cara mencegah kanker serviks. Namun, langkah pencegahan kanker serviks ini harus dibarengi screening (pemantauan) rutin. Karena terdapat tipe kanker serviks yang tidak dapat dicegah oleh vaksin.

Hal ini disampaikan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan onkologi ginekologi RSPI Pondok Indah, Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp. OG (K) Onk dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/1/2019).

"Anda yang telah menerima vaksin, sebaiknya tetap melakukan screening dan deteksi dini rutin karena sebanyak 30 persen kasus kanker serviks dapat disebabkan oleh sub-tipe HPV yang tidak dapat dicegah oleh vaksin tersebut," kata dia.

Kanker serviks disebabkan oleh infeksi HPV terutama tipe 16 dan 18 yang biasanya tidak menunjukkan gejala atau keluhan pada tahap awal. Gejala atau keluhan tersebut biasanya baru muncul ketika kanker sudah memasuki stadium 2 atau lebih.

Keputihan yang berulang meski telah diobati, juga postcoital bleeding (pendarahan pasca senggama), kerap menjadi gejala yang muncul.

"Penyebab dan kehadiran kanker serviks dapat dideteksi. Terlebih, kanker ini termasuk yang slow-growing. Diperlukan fase yang panjang dari tahap infeksi sampai menjadi kanker," tutur Fitriyadi.

Virus HPV memiliki masa inkubasi selama 9 – 12 bulan. Kemudian, memasuki fase lesi pra-kanker. Ada tiga sub pada fase ini yakni Atypical, Low Grade Lession, dan High Grade Lession.

"Jika terus berkembang, barulah menjadi kanker. Sampai pada Low Grade Lession, masih ada kemungkinan infeksi HPV menghilang meski tanpa tindakan medis," papar Fitriyadi.

Vaksinasi dan skrining menjadi hal yang penting dilakukan kaum hawa yang belum menikah untuk terhindar dari kanker serviks. Sejak aktif berhubungan seksual, pemeriksaan setiap tahun diperlukan untuk memantau kondisi organ kewanitaan.

Namun, bagi perempuan yang sudah menikah atau pernah berhubungan seksual, vaksin ini juga bermanfaat karena belum tentu seseorang tersebut pernah terpapar oleh virus HPV dengan sub-tipe yang dapat dicegah oleh vaksin (HPV sub-tipe 6, 11, 16 dan 18).

Vaksinasi dapat dilakukan oleh wanita berusia mulai 9-55 tahun, meski masa terbaik adalah pada 9- 12 tahun dan diberikan tiga kali (0 bulan, 1 – 3 bulan, dan 6 bulan).

Infografik SC Kanker Serviks

Infografik SC Kanker Serviks. tirto.id/Quita

Baca juga artikel terkait KANKER

tirto.id - Kesehatan
Sumber: antara
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani