Menuju konten utama

Kanker Payudara: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Apa saja mitos dan fakta seputar kanker payudara yang perlu diketahui?

Kanker Payudara: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui
Gambar framing waru atau simbol cinta didada wanita dengan lencana merah muda untuk mendukung penderita kanker payudara. Foto/Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Kanker payudara dinyatakan sebagai pembunuh nomor 2 setelah kanker leher rahim. Kanker payudara memang menjadi momok tersendiri bagi kaum perempuan maupun laki-laki di dunia.

Dilansir dari situs web Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Jumat (7/12/2018), pada tahun 2003, World Health Organization (WHO) menyatakan kanker merupakan problem kesehatan yang sangat serius karena jumlah penderita meningkat hingga 20 persen per tahunnya.

Sementara itu, di Indonesia, kanker payudara menjadi penyebab kematian tertinggi setelah kanker leher rahim. Jumlah penderita tertinggi terdapat pada Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu sebesar 2,4 persen. Sementara, berdasarkan estimasi jumlah penderita kanker payudara, terbanyak terdapat pada Provinsi Jawa Tengah yakni 11.511 orang.

Faktor yang memengaruhi kanker payudara umumnya karena jenis kelamin, umur, ras, riwayat keluarga atau faktor genetis, riwayat kesehatan individu, riwayat menstruasi dan reproduksi seperti menstruasi sebelum usia 12 tahun, atau menopause terlambat (setelah umur 55 tahun).

Memiliki anak pada usia yang lebih tua, perubahan gen, dan jaringan payudara yang padat, juga bisa menjadi penyebab kanker payudara, demikian seperti dilansir dari National Breast Cancer Foundation.

Namun di balik itu, ternyata kanker payudara sendiri memiliki mitos yang terkadang bisa menyesatkan masyarakat. Lalu, apakah mitos dan fakta seputar kanker payudara yang wajib diketahui? Berikut mitos dan fakta kanker payudara di dunia yang dilansir dari YKPI:

Mitos: Benjolan pada payudara berarti Anda terkena kanker payudara

Fakta: 8 dari 10 benjolan yang ditemukan pada payudara adalah tumor jinak atau tidak memiliki sifat kanker. Namun, jika kita menemukan benjolan yang permanen pada payudara, baiknya segera temui dokter untuk memastikan benjolan tersebut tidak berbahaya.

Mitos: Laki-laki bebas dari kanker payudara

Fakta: Laki-laki juga bisa terkena kanker payudara walau persentasenya lebih kecil daripada perempuan. Kanker payudara pada laki-laki juga berbahaya. Penyebaran kanker payudara pada laki-laki lebih cepat karena jaringan sekitar payudara laki-laki lebih tipis dari perempuan.

Mitos: Mamogram dapat menyebabkan kanker payudara menyebar

Fakta : Mamogram sendiri merupakan tes baku untuk pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar x untuk mengambil foto jaringan. Sinar x dan tekanan mesin mamogram pada payudara tidak menyebabkan kanker menjadi menyebar.

Mitos: Jika keluarga Anda ada yang terkena kanker payudara maka Anda juga akan terkena kanker payudara

Fakta : Perempuan dengan riwayat keluarga yang terkena kanker payudara berisiko tinggi terkena kanker payudara. Jika ibu, anak, saudara perempuan atau nenek Anda terkena kanker payudara, lakukan pemeriksaan mamografi 5 tahun sebelum usia mereka didiagnosis terkena kanker. Namun, kebanyakan perempuan yang terkena kanker payudara tidak memiliki riwayat keluarga yang terkena kanker.

Mitos: Kemoterapi menyebabkan kerontokan pada rambut.

Fakta: Kerontokan rambut tergantung pada jenis kemoterapi, dosis yang digunakan, dan jumlah obat. Ini merupakan efek samping dari kemoterapi yang biasanya terjadi 3 minggu setelah kemeterapi dimulai.

Mitos: Anti-perspirant dapat menyebabkan kanker payudara.

Fakta: Topik ini telah menjadi topik yang hangat di internet sejak beberapa tahun, tetapi belum ada bukti nyata yang membuktikan hal itu.

Mitos: Penderita tumor di payudara ketika menyusui akan meningkatkan risiko kanker pada anaknya.

Fakta: Studi yang dilakukan menunjukkan bahwa sel kanker tidak dapat terbawa melalui menyusui. Sel kanker tidak terdapat pada susu sehingga tidak akan terbawa.

Mitos: Kanker payudara dapat disebabkan oleh adanya luka di payudara.

Fakta: Tidak ada bukti yang menunjukkan benturan pada payudara dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Mitos: Perempuan berpayudara kecil tidak berisiko terkena kanker payudara.

Fakta : Payudara kecil tidak menurunkan risiko terkena kanker payudara.

Mitos: Pemeriksaan payudara mencegah kanker payudara.

Fakta: Pemeriksaan payudara bertujuan mendeteksi dini kanker payudara dan tidak dapat mencegah kanker payudara.

Mitos: Kanker payudara terutama menyerang perempuan berusia antara 30 dan 50 tahun.

Fakta: Penelitian menyebutkan 77 persen kasus kanker payudara muncul di usia di atas 50 tahun.

infografik sc mitos kanker payudara

infografik sc mitos kanker payudara. (tirto.id/Fuad)

Baca juga artikel terkait KANKER PAYUDARA atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Maria Ulfa
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Dipna Videlia Putsanra