Menuju konten utama

Kalimantan Utara Dipersiapkan Jadi Lokasi Kawasan Industri

Kementerian Perindustrian sedang mempersiapkan Provinsi Kaltara sebagai lokasi kawasan industri baru yang strategis karena lokasinya berada di wilayah jalur lintas perdagangan internasional dan kaya sumber daya alam.

Kalimantan Utara Dipersiapkan Jadi Lokasi Kawasan Industri
Buruh memuat semen dari kapal yang bersandar di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (17/2/2017). ANTARA FOTO/M Rusman.

tirto.id - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan kementeriannya sedang berupa mempersiapkan Provinsi Kalimantan Utara menjadi lokasi kawasan industri baru. Provinsi anyar tersebut telah masuk ke dalam Wilayah Pengembangan Industri di dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional 2015-2035.

Menurut Airlangga, di provinsi ini akan dibangun Kawasan Industri Tanah Kuning lengkap dengan infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan laut, serta bandara.

“Kawasan Industri Tanah Kuning telah diusulkan oleh Kementerian Perindustrian, serta disetujui menjadi Proyek Strategis Nasional,” ujar Airlangga di Jakarta dalam acara “Kaltara Investment Forum 2017” pada Rabu (8/3/2017).

Kawasan Industri Tanah Kuning rencananya memiliki luas 10.000 hektar. Industri inti yang akan dikembangkan di sana adalah pengolahan kelapa sawit, kakao, hasil perikanan, serta hilirisasi pengolahan mineral.

Airlangga menilai posisi Kalimantan Utara menguntungkan sebab terletak di lintasan laut perdagangan internasional dan berada pada kawasan pusat ekonomi dunia masa depan. Posisi wilayahnya juga langsung berhadapan dengan negara tetangga, Malaysia.

Ditambang lagi, Airlangga mencatat Kalimantan Utara menyimpan kekayaan sumber daya alam dan sumber energi terbarukan. “Dari sungai di situ, berpotensi dibuat hydro power yang kapasitasnya bisa sampai mencapai 20.000 MW, tapi untuk tahap awal sekitar 6.000 MW juga sudah luar biasa.”

“Sehingga kalau itu bisa dibangun, maka kita bisa membuat kelas terbaru untuk smelting (industri berat yang membutuhkan listrik). Di sana ada gasifikasi, batu bara muda, ada juga berbasis pada kelapa sawit, dan mineral lainnya. Sehingga menjadi kunci bagi smelting, pertama adalah lokasinya, dan yang kedua adalah sumber daya energi yang murah,” kata Airlangga.

Karena itu, Airlangga berpendapat sudah semestinya pemerintah provinsi ini sejak sekarang menggencarkan promosi investasi di daerahnya. “Acara semacam investment forum ini harus didorong agar perhatian terhadap Kaltara semakin naik,” kata Airlangga.

Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie menambahkan keterangan Airlangga bahwa di daerahnya terdapat sembilan titik ladang minyak yang mengandung cadangan 764 juta barel minyak dan 1,4 triliun cubic feet gas.

“Potensi gasnya tersebar di Kabupaten Bulungan, Tana Tidung, dan Nunukan,” kata Irianto.

Selain itu, Irianto memaparkan, “Ada juga kawasan food estate (lahan produksi pangan) di Kabupaten Bulungan seluas 50 ribu hektar, dan kawasan rice estate (lahan produsen beras) seluas 17.400 hektar di Kabupaten Nunukan. Lalu hutan produksi kita totalnya 7.096 juta hektar, dan merupakan yang terbesar di dunia.”

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI). Thomas Lembong menyarankan agar provinsi ini segera melakukan sinergi dengan pemerintah dan pengusaha negara tetangga. “Kaltara harus sinergi dengan Sarawak Energy. Itu sangat menjanjikan.”

Thomas juga mengimbau Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk membangun kerja sama yang kuat dengan provinsi bekas induknya, Kalimantan Timur.

“Kami imbau jangan jalan sendiri-sendiri. Justru kalau bisa bersinergi antar kawasan, peluangnya ada di situ,” ujar dia.

Baca juga artikel terkait PERDAGANGAN INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom