Menuju konten utama

Kalau Pekan Depan Harga Telur Tak Turun, Kemendag Intervensi Pasar

Kemendag akan melakukan intervensi pasar jika sampai satu pekan mendatang harga telur ayam tidak kunjung menurun.

Kalau Pekan Depan Harga Telur Tak Turun, Kemendag Intervensi Pasar
Seorang peternak memanen telur ayam yang siap dijual di kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/7/2018). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.

tirto.id - Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita memberikan tenggat waktu seminggu bagi para pelaku usaha di rantai pasok telur ayam untuk mendorong penurunan harga komoditas pangan itu.

Harga patokan telur berdasarkan Peraturan Menteri (Permendag) Nomor 58 tahun 2018, maksimal Rp22 ribu per Kilogram (Kg). Namun, beberapa pekan terakhir, harga telur ayam di sejumlah daerah meroket di kisaran Rp27 ribu hingga sekitar Rp37 ribu per Kg.

"Kami sepakat batas waktu satu minggu, [terjadi] tren penurunan [harga telur]. Kalau satu minggu harga enggak turun, pemerintah ambil langkah intervensi," kata Enggartiasto di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Senin (16/7/2018).

Penurunan harga telur yang dimaksud oleh Kemendag ialah pengurangan secara bertahap yang relevan mengarah ke batas harga patokan. Jadi, bukan harga telur harus anjlok dalam waktu singkat yang bisa memangkas laba peternak.

"Kalau harga sudah bisa normal, kami enggak melakukan intervensi karena intervensi pasar akan mendistorsi pasar," ujar Enggartiasto.

Dia menjelaskan, selama satu pekan ke depan, Kemendag meminta para pelaku usaha berupaya menyeimbangkan antara ketersediaan dan permintaan telur.

Sementara rencana intervensi pasar hanya untuk langkah jangka pendek. Dia menjelaskan intervensi ke pasar bisa dilakukan dengan mengeluarkan pasokan telur ayam milik para integrator atau perusahaan besar pengepul komoditas pangan ini.

Sedangkan untuk upaya jangka menengah, Enggartiasto menambahkan, stabilisasi harga telur akan dilakukan dengan mengaudit kapasitas produksi. Audit itu menjadi wewenang Kementerian Pertanian (Kementan).

"Jangka menengah kami lakukan audit. Nanti kami minta Kementan datang untuk ambil langkah yang intinya bicara soal supply [pasokan]. Sisi produksi bukan topik utama kami (Kemendag) karena itu pembahasan Kementan," kata Eggartiasto.

Keputusan itu disampaikan oleh Enggartiasto usai menggelar pertemuan dengan para pelaku usaha di rantai pasok telur. Pertemuan itu juga dihadiri Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, Fini Murfiani.

Baca juga artikel terkait HARGA TELUR atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Addi M Idhom