Menuju konten utama

Kalahkan Trump, Biden Ingin Buat AS Kembali Dihormati Dunia

Joe Biden menjanjikan persatuan setelah pemilihan umum (Pemilu) yang memecah belah Amerika Serikat.

Kalahkan Trump, Biden Ingin Buat AS Kembali Dihormati Dunia
Calon presiden Amerika Serikat dari Demokrat dan mantan wakil presiden Joe Biden berpartisipasi dalam sebuah acara virtual "Get Out the Vote" dengan Oprah Winfrey di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Rabu (28/10/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Brian Snyder/nz/cfo

tirto.id - Joe Biden mengalahkan petahana Donald Trump untuk menjadi presiden Amerika Serikat ke-46 pada hari Sabtu (7/11/2020). Biden langsung menyebut dirinya akan menjadi pemimpin yang "tidak berusaha untuk memecah belah, tetapi untuk menyatukan negara.

"Saya menginginkan jabatan ini untuk memulihkan jiwa Amerika dan untuk membuat Amerika kembali dihormati di seluruh dunia dan untuk menyatukan kita di sini," kata Biden dalam pidato kemenangan yang disampaikan di Delaware, Sabtu (7/11/2020) dilansir dari AP.

Biden berhasil melewati ambang kemenangan dari 270 suara elektoral dengan kemenangan di Pennsylvania. Kemenangannya terjadi setelah lebih dari tiga hari ketidakpastian saat para pejabat pemilu memilah-milah lonjakan suara yang menunda pemrosesan.

Sampai saat ini Trump masih tak mau mengakui kekalahan, bahkan ia mengancam tindakan hukum lebih lanjut atas penghitungan suara yang dianggapnya penuh kecurangan.

Namun Biden justru menggunakan pidato kemenangan sebagai tanda terima kasih kepada masyarakat yang tidak memilih dirinya. Ia memahami kekecewaan pemilih Trump dan mengajaknya untuk bersatu kembali.

“Sudah waktunya untuk menyingkirkan retorika kasar, menurunkan suhu, bertemu lagi, saling mendengarkan lagi, membuat kemajuan, kita harus berhenti memperlakukan lawan kita sebagai musuh kita,” katanya.

“Kami bukan musuh. Kami orang Amerika," tegas Biden.

Kemenangan Biden dianggap sebagai penolakan terhadap kepemimpinan Trump yang memecah belah persatuan dan kesatuan warga Amerika Serikat. Menyandang status presiden terpilih, Biden akan mendapatkan warisan untuk menyelesaikan persoalan keadilan ras dan keadilan ekonomi di Ameriksa Serikat.

Kehadiran Kamala Haris, wanita kulit hitam pertama yang menjadi wakil presiden, dianggap sebagai langkah baik bagi keduanya menghadapi berbagai persoalan rasisme di Amerika Serikat.

"Bermimpilah dengan ambisi, pimpin dengan keyakinan, dan lihat diri Anda dengan cara yang orang lain mungkin tidak hanya karena mereka belum pernah melihatnya sebelumnya," kata Harris kepada orang Amerika.

"Anda memilih harapan dan persatuan, kesopanan, sains dan, ya, kebenaran ... Anda mengantarkan hari baru bagi Amerika," imbuh Harris.

Baca juga artikel terkait PILPRES AS atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Zakki Amali