Menuju konten utama

Kalah dari Vietnam, Indra Sjafri: Sepak Bola Indonesia Takkan Mati

Indra Sjafri menyebut bahwa sepak bola Indonesia akan terus berkembang dan takkan mati kendati Timnas U-23 kalah atas Vietnam dan tersingkir dari persaingan.

Kalah dari Vietnam, Indra Sjafri: Sepak Bola Indonesia Takkan Mati
Pelatih Timnas U-22 Indra Sjafri (kanan) mengarahkan para pemain dalam latihan menjelang pertandingan Sepak Bola AFF U-22 di lapangan AUPP Sport Club, Phnom Penh, Kamboja, Minggu (17/2/2019). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/nz

tirto.id - Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri berujar bahwa sepak bola Indonesia akan terus berkembang meski Garuda Muda gagal lolos ke Piala Asia U-23 2020. Lebih lanjut, pelatih yang mengantarkan Timnas U-22 juara Piala AFF 2019 itu mengatakan bahwa sepak bola Indonesia takkan mati dengan kekalahan yang dideritanya atas Vietnam.

“Tapi dengan kekalahan ini sepak bola Indonesia tetap akan berkembang, dan apa yang akan kami lakukan tentu ada target-target lain yang akan kami capai. Tapi yang kami pastikan, sepak bola Indonesia tidak akan mati dengan kekalahan ini,” beber Indra Sjafri dikutip laman resmi PSSI.

Bagas Adi dan kolega mesti menelan pil pahit saat bersua Vietnam dalam laga kedua Grup K kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Meskipun masih menyisakan satu pertandingan terakhir melawan Brunei Darussalam, kekalahan atas Vietnam membuat Garuda Muda dipastikan tersingkir dari persaingan.

Indra Sjafri pun mengimbau kepada para pencinta sepak bola Indonesia agar tidak menyalahkan para pemainnya. Menurutnya, hasil yang diterima Timnas U-23 merupakan tanggung jawabnya sebagai seorang pelatih.

“Semua tanggung jawab ada di tangan saya, jangan menyalahkan Egy [Maulana], jangan menyalahkan Marinus [Wanewar}, jangan menyalahkan individu pemain, itu tidak baik. Itu kalau mau sepak bola Indonesia selalu bergairah pemainnya,” imbuh Indra.

Mantan pelatih Bali United itu menambahkan bahwa sebenarnya Timnas U-23 bermain sangat baik dan sesuai game plan yang diinginkannya. Namun, Indra menyayangkan karena kebobolan lewat set-piece, terlebih terjadi pada menit-menit akhir.

“Sayang, kami kebobolan lewat set-piece bukan dari open play. Sebenarnya game plan kami sangat baik, 90 persen berjalan baik, pergantian pemain juga baik. Tapi sayang, itulah sepak bola, dengan set-piece yang sebenarnya beberapa set-piece dari Vietnam kami bisa selamatkan, namun satu set-piece kami kemasukan,” ujarnya.

Timnas Indonesia U-23 masih akan bermain menghadapi Brunei di laga pamungkas pada Selasa (26/3/2019). Jika melihat kemampuan dan kualitas skuat kedua tim, kemenangan perdana Garuda Muda di kualifikasi Grup K akan diraih di laga besok.

Baca juga artikel terkait KUALIFIKASI PIALA ASIA U-23 atau tulisan lainnya dari Hendi Abdurahman

tirto.id - Olahraga
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Fitra Firdaus