Menuju konten utama
Seri Pesepakbola Muslim

Kala Demba Ba Bersujud di Saint James Park

Skuad Newcastle pernah punya cukup banyak pesepakbola muslim, Demba Ba salah satunya.

Kala Demba Ba Bersujud di Saint James Park
Pesepakbola muslim Demba Ba bersujud setelah mencetak gol untuk Newcastle United di St James Park, Inggris, 24 September 2011. (AP Photo / Scott Heppell)

tirto.id - Demba Ba adalah pesepakbola muslim eks striker Timnas Senegal kelahiran Perancis. Namanya mulai dikenal setelah digaet klub Liga Inggris yang bermarkas di Stadion Saint (St) James Park, Newcastle United, pada 2011.

Sempat kesulitan di awal musim 2011/2012, Demba Ba menunjukkan progres bagus seiring berjalannya waktu. Gol demi gol dilesakkan. Hingga akhirnya, ia menjadi top skor klub dengan 16 gol dalam 34 laga dan turut membawa The Magpies finis di peringkat 5 klasemen.

Musim keduanya di Newcastle juga berjalan mulus. Demba Ba membukukan 13 gol dalam 20 pertandingan Premier League 2012/2013 kendati The Magpies hanya menempati urutan 16 di klasemen akhir.

Dari total 29 gol Demba Ba dalam dua musim itu, tentunya tidak sedikit yang tercipta kala bermain di depan publik Newcastle.

Ada beberapa momen Demba Ba berselebrasi dengan sujud syukur di atas rumput St James Park, 'ritual' serupa yang juga kerap dilakukan oleh pesepakbola muslim The Magpies lainnya, Papiss Cisse.

Newcastle kala itu memang punya beberapa pemain yang memeluk agama Islam. Terdapat Demba Ba, Papiss Cise, Moussa Sissoko, Cheick Tiote, Hatem Ben Arfa, Massadio Haidara, Mapou Yanga-Mbiwa, hingga Mehdi Abeid.

Musala di Stadion Inggris

Di dalam kompleks Stadion St James Park, terdapat tempat ibadah, semacam musala, bagi Demba Ba dan rekan-rekan muslimnya untuk menjalankan salat.

Pelatih The Magpies saat itu, Alan Pardew, adalah salah satu sosok yang mengusulkan kepada manajemen klub agar membangun tempat ibadah untuk para pemain muslimnya.

Menurut Pardew, aksi ciamik Demba Ba dan para pemain lain yang beragama Islam tidak terlepas dari kedekatan mereka dengan Tuhan.

"Membangun tempat ibadah untuk umat muslim -terutama untuk memudahkan pemain kami beribadah- sedang saya diskusikan dengan sekretaris klub, Lee Charnley. Saya pikir itu amat penting," kata Pardew, dikutip Dailly Mail.

Sebelum mengusulkan itu, Pardew sempat berdiskusi panjang lebar dengan Demba Ba.

"Saya melakukan percakapan dengan Demba Ba, mengenai agamanya, sebelum dia beribadah, dan sekarang dia bisa ke tempat ibadah dengan mudah," ucap pelatih asal Inggris ini.

Bangga dengan Islam

Punya pendapatan melimpah sebagai pesepakbola di liga top, Demba Ba tetap teguh menjalankan ibadah. Pesepakbola kelahiran Sevre, Perancis, tanggal 25 Mei 1985, ini tidak pernah menanggalkan identitasnya sebagai seorang muslim.

Kaum muslimin merupakan kelompok minoritas di Inggris maupun Eropa, ditambah adanya stigma miring yang seringkali disalahpahami, namun Demba Ba selalu bangga dengan keislamannya.

Rob Cowling dalam laporannya di BBC menulis, "Demba Ba masih berpegang pada karakter yang berakar pada identitas budaya mereka, sesuatu yang membimbing mereka menemukan jalan keluar ketika dalam keadaan sulit, yaitu iman sebagai seorang muslim."

Kehadiran Demba Ba dan para pesepakbola muslim lainnya di panggung Premier League membuat masyarakat Inggris perlahan-lahan tercerahkan. Islamofobia mulai terkikis.

Kendati di era sebelumnya sudah ada beberapa pemain muslim di Liga Inggris macam Nicolas Anelka atau Djibril Cisse, namun Demba Ba termasuk generasi awal yang secara terang-terangan menunjukkan keislaman di atas lapangan.

Sujud demi sujud Demba Ba tunjukkan di banyak stadion di Inggris seiring dengan gol-gol yang dibuatnya untuk Newcastle. Aksi memukau di The Magpies pun membuat salah satu klub mapan Premier League, Chelsea, tertarik memboyongnya jelang musim 2013/2014.

Berpetualang Sampai ke Cina

Kilau Demba Ba di St James Park ternyata jarang terlihat di Stamford Bridge. Di Chelsea, rivalitas lebih sengit. Kala itu The Blues punya lini serang yang cukup mewah, ada Fernando Torres, Samuel Eto'o, Eden Hazard, Romelu Lukaku, Willian, hingga Mohamed Salah.

Demba Ba gagal mengulang cemerlang di Chelsea dan hanya bertahan semusim dengan catatan 7 gol dari 33 penampilan. Ia kemudian dilego ke klub Turki, Besiktas, dan memulai kiprah baru di negara muslim di Eropa itu.

Di musim pertamanya di Liga Super Turki, pemilik 19 caps dan 4 gol bareng Timnas Senegal ini menorehkan 18 gol dari 29 laga bersama Besiktas.

Tanggal 28 Juni 2015, Demba Ba direkrut klub Cina, Shanghai Shenhua, dan sempat bermain lagi di Turki, bersama Besiktas lalu Goztepe, sebagai pemain pinjaman sebelum kembali ke negeri tirai bambu.

Demba Ba dilepas Shanghai Shenua ke klub Turki lainnya, Istanbul Basaksehir, sejak musim panas 2019. Naluri mencetak golnya masih cukup bagus dalam usia 34 tahun.

Ia mengoleksi 12 gol dari 25 penampilan dan mengantarkan Istanbul Basaksehir ke peringkat dua klasemen Liga Super Turki musim ini sebelum kompetisi dihentikan sementara akibat pandemi virus Corona atau COVID-19.

Baca juga artikel terkait SERI PESEPAKBOLA MUSLIM atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Iswara N Raditya