Menuju konten utama

Kakorlantas Siapkan Jalur Selatan Aman untuk Pemudik 2017

Korlantas dan dinas terkait berupaya mempersiapkan berbagai hal agar pemudik bisa lebih nyaman menggunakan Jalur Selatan sebagai alternatif rute mudik Lebaran 1438 hijriah

Kakorlantas Siapkan Jalur Selatan Aman untuk Pemudik 2017
Kendaraan mengantre di Ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), di Kawasan Majalengka, Jawa barat, Sabtu (2/7). Pada H-4 lebaran merupakan puncak mudik, volume kendaraan yang melintasi Tol Cipali yang keluar dari Gerbang Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, meningkat hingga lima kali lipat. Antara Foto/Rosa Panggabean.

tirto.id - Korps Polisi Lalu Lintas (Kakorlantas) menyebut Jalur Selatan masih menjadi pilihan para pemudik ketika mudik Lebaran. Oleh karenanya, Korlantas dan dinas terkait berupaya mempersiapkan berbagai hal agar pemudik bisa lebih nyaman menggunakan Jalur Selatan sebagai alternatif rute pulang kampung.

Agar persiapan terjalin dengan baik, Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa bersama melakukan pengecekan jalur arus mudik Lebaran 1438 Hijriah pada Kamis (23/2/2017) hingga Sabtu (25/2/2017) bersama rombongan yang terdiri atas perwakilan Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Bina Marga dan Jasa Marga dengan memulai perjalanan dari Jakarta ke arah Bandung (Jawa Barat).

Pertama-tama Ia mengecek kondisi Jembatan Cisomang yang menghubungkan Purwakarta - Bandung. Dalam kesempatan tersebut, jenderal bintang dua itu menyatakan bahwa jembatan tersebut sudah boleh dilewati oleh bus berpenumpang.

Dari Cisomang, Kakorlantas beserta rombongan meneruskan perjalanan melalui Jalur Selatan Jawa Barat. Dalam perjalanan itu, Irjen Royke mengecek titik-titik kemacetan di sejumlah tikungan, persimpangan jalan dan pasar tumpah di Bandung, Nagreg, kemudian Limbangan dan Simpang Malangbong di Garut, Gentong (Tasikmalaya) hingga Banjar.

"Polres Bandung, Polres Tasik, Polres Garut, pemda setempat dan Kepala Dishub akan memberlakukan rekayasa terbatas, traffic barrier, sistem buka tutup dengan parameter panjang antrian. Sudah dipersiapkan dengan baik," ujar Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa, saat memantau kesiapan Jalur Selatan, Tasikmalaya, Jumat (24/2/2017), seperti dilansir dari Antara.

Saat melewati wilayah Limbangan, ia menemukan potensi kemacetan yakni keberadaan andong dan becak yang diprediksi bisa menimbulkan kemacetan parah saat musim mudik tiba.

Pihaknya pun berkoordinasi dengan pemda setempat agar dapat memberikan kompensasi kepada para penarik andong dan becak agar pada H-7 hingga H+7 Lebaran 1438 Hijriah, mereka tidak beroperasi.

"Ada beberapa hambatan samping, di antaranya keberadaan andong dan becak. Solusinya, berikan kompensasi pada mereka agar tidak beroperasi pada masa mudik. Jangan beroperasi dulu, apalagi ngetem," ujarnya.

Korlantas Polri bersama Dinas Perhubungan Jawa Barat mengungkap akan menerapkan sistem buka tutup jalan di sejumlah persimpangan di Jalur Selatan Jawa Barat di antaranya di Nagreg, Garut, Tasikmalaya, Ciamis dan Banjar.

"Polres Tasik, Polres Garut, pemda setempat dan Kepala Dishub akan memberlakukan rekayasa terbatas, traffic barrier, sistem buka tutup dengan parameter panjang antrian. Sudah dipersiapkan dengan baik," ujar Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa.

Ia menerangkan rekayasa lalu lintas ini untuk mengantisipasi meningkatnya volume kendaraan yang melewati Jalur Selatan dalam menghadapi musim mudik Lebaran 2017 atau 1438 Hijiriah.

"Kapan jalur dibuka, kapan jalur ditutup, dengan parameter panjang antrian berapa. Jadi itu perlu disiapkan dengan baik," katanya.

Setelah mengecek kesiapan di Jalur Selatan Jawa, Kakorlantas bersama rombongan akan mengecek kesiapan Jalur Pantura. Sejumlah titik yang akan ditinjau di antaranya Slawi (Tegal) dan Brebes untuk meninjau flyover dan underpass, perlintasan kereta api Kretek, Dermoleng, Kesambi dan Prupuk. Selain itu rombongan juga akan meninjau Gerbang Tol Slawi. Dari Slawi, Korlantas akan meninjau kondisi jalur di Pekalongan, Pemalang dan Batang.

Baca juga artikel terkait MUDIK LEBARAN 2017 atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh