Menuju konten utama

Kain Cual Bangka Belitung Diminati Luar Negeri

Kain cual khas Bangka Belitung diminati hingga luar negeri, seperti Malaysia dan Belanda, kata Pemilik Ishadi Gallery & Handicraft Centre, Isnawaty Hadi, di Pangkal Pinang.

Kain Cual Bangka Belitung Diminati Luar Negeri
Perajin menyelesaikan proses pembuatan kain cual khas Bangka di galeri kain Cual Ishadi, pangkal pinang, Bangka Belitung. ANTAR FOTO/anis efizudin/aww/16.

tirto.id - Kain cual khas Bangka Belitung diminati hingga luar negeri, seperti Malaysia dan Belanda, kata Pemilik Ishadi Gallery & Handicraft Centre, Isnawaty Hadi, di Pangkal Pinang.

Isnawaty menggambarkan kain cual sekilas mirip dengan songket Palembang, namun terdapat perbedaan, terutama dari motif tenunannya serta pada benang emasnya. Kain cual menggunakan benang emas dalam jumlah lebih sedikit dibanding kain songket.

"Motif kain cual lebih pada corak flora dan fauna," kata Isnawaty saat menerima rombongan Humas dan wartawan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang dipimpin Wakil Bupati Temanggung, Irawan Prasetyadi, Antara, Sabtu (12/3/2016).

Menurut Isnawaty, motif kain cual antara lain burung hang, bebek, kembang gajah, bunga cina, dan kupu-kupu. Sementara bahan kain cual terdiri dari benang sutra dan benang emas yang diimpor dari India dan Cina.

Harga kain cual ini bervariasi, antara Rp3 juta hingga Rp18 juta per lembar, tergantung kualitas barang, sambung Isnawaty.

"Kain berkualitas halus menenunnya tentu lebih susah sehingga harganya juga lebih mahal," ungkap Isnawaty.

Kain cual, lanjut dia, telah ada beberapa abad yang lalu. Kain ini biasa digunakan oleh kalangan bangsawan di Muntok. Namun, kerajinan tradisional itu sempat hampir punah.

"Kalau Bangka Belitung menjadi provinsi tersendiri maka harus mempunyai ciri khas dari daerah ini, maka dengan bantuan pemerintah daerah kami mengembangkan kain cual yang merupakan peninggalan nenek moyang ini," imbuh Isnawaty.

Isnawaty menegaskan pihaknya berencana mendirikan museum untuk menyimpan koleksi kain cual kuno.

“Dalam waktu dekat kami akan studi banding ke Museum Batik Danar Hadi di Solo," kata Isnawaty.

Sejalan dengan keinginan Isnawaty, Kepala Bidang Unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM ) Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, Ridwan, mengatakan pihaknya terus melakukan pembinaan terhadap UMKM termasuk perajin kain cual.

"Kami selalu melakukan kegiatan promosi dan pembinaan. Promosi dengan menyelenggarakan pameran termasuk jika ada undangan dari daerah lain kami selalu pamerkan produk UMKM tersebut," kata Ridwan.

Sementara itu, Wakil Bupati Temanggung, Irawan Prasetyadi mengatakan Temanggung sebenarnya mempunyai potensi seperti Kota Pangkalpinang, karena memiliki batik mbako, kerajinan batok, sepeda bambu, dan radio kayu.

"Artinya secara perorangan saja mereka bisa go international, namun di Temanggung barangnya mungkin tersedia tetapi pengunjung atau orang yang tertarik ke Temanggung itu yang menjadi tantangan. Bagaimana kami bisa mendatangkan orang masuk Temanggung, ini tantangan kami," kata Irawan.

Baca juga artikel terkait BANGKA BELITUNG atau tulisan lainnya

Reporter: Mutaya Saroh