Menuju konten utama

Kadita, Hero Baru Mobile Legends yang Terinspirasi Nyai Rara Kidul

Kadita, hero baru Mobile Legend Bang Bang, mengambil inspirasi dari legenda Nyai Rara Kidul. Hero Indonesia kedua setelah Gatotkaca.

Kadita, Hero Baru Mobile Legends yang Terinspirasi Nyai Rara Kidul
Hero Kadita dalam gim Mobile Legends Bang Bang. FOTO/Moonton Indonesia

tirto.id - November lalu Moonton, developer Mobile Legends Bang Bang (MLBB) merilis hero baru Minsitthar. Hero ini disebut terinspirasi dari Kyansitthar, salah satu raja Myanmar di masa lalu. Kini, giliran pemain MLBB Indonesia yang dibikin semangat dengan hadirnya hero lokal Indonesia.

Pada Selasa (18/12/2018) Moonton merilis hero baru bernama Kadita. Konsep Kadita mengambil inspirasi dari legenda penguasa laut selatan Jawa, Nyai Rara Kidul. Sebelumnya, Moonton sudah lebih dulu memperkenalkan hero ini ke publik Indonesia dalam perhelatan Mobile Legends Future Conference di Jakarta, September lalu.

Kala itu, Manajer Operasi Moonton Indonesia Dimas Wiratama Sontana menjelaskan bahwa Kadita memiliki kekuatan elemen air. Dalam pertarungan Kadita bisa berubah wujud, dari manusia menjadi duyung.

“Kekuatannya akan datang dari samudera. Elemen air. Dia juga bisa terbang. Dia punya dua wujud: ikan dan manusia. Kadita bakal jadi hero jenis mage," kata Dimas seperti dikutip Grid.

Setelah tiga bulan ini bikin penasaran, Moonton akhirnya membeberkan kisah latar belakang Kadita dalam video trailer Kadita yang dirilis pada Jumat (14/12/2018) di kanal YouTube Moonton.

Video trailer itu menceritakan kisah Kadita yang semula adalah putri dari sebuah kerajaan kepulauan antah berantah. Penampilannya rupawan, cerdas, dan baik hati. Karenanya, semua orang mengagumi Kadita. Tak hanya itu, ia juga adalah pewaris takhta kerajaan.

Nasib Kadita jadi jungkir balik gara-gara kedengkian seorang kerabat raja. Ia bersekongkol dengan seorang dukun untuk menjatuhkan Kadita. Dukun itu meracuni Kadita dengan sebuah ramuan yang membuatnya jadi buruk rupa. Orang-orang pun terhasut menuduh Kadita sebagai dukun jahat karena penampilannya yang mengerikan.

Raja telah mencoba segalanya untuk menyembuhkan putri kesayangannya, tetapi tidak ada guna. Seiring waktu, kekaguman terhadap Kadita memudar. Orang-orang mulai membencinya dan Kadita pun diusir dari kerajaan.

Kadita yang putus asa lalu memilih menceburkan dirinya ke laut selatan. Namun, bukannya mati Kadita justru diselamatkan oleh roh laut. Kutukan Kadita terpatahkan dan ia pun bertransformasi jadi Ratu Laut Selatan. Dengan kekuatan barunya ia membinasakan pejabat kerajaan yang lalim beserta dukun yang telah meracuninya.

“Berdasarkan legenda, Kadita dikenal sebagai penguasa Laut Selatan, dengan kekuatan untuk mengendalikan cuaca, menyebabkan badai dan tsunami saat ia menginginkannya. Kadita menggunakan 7 tombak legendaris, dan hanya dia yang dapat memanggil ketujuhnya sekaligus,” kata Dimas.

Legenda Nyai Rara Kidul

Nyai Rara Kidul yang menjadi inspirasi karakter Kadita bukanlah sosok asing bagi masyarakat Indonesia. Ia adalah makhluk mitologi yang amat berpengaruh dalam tradisi Jawa dan Sunda.

Dalam Kehidupan Dunia Keraton Surakarta 1830-1939 (1980), Darsiti Soeratman pernah menyebutkan bahwa dalam kepercayaan Jawa, dengan syarat-syarat tertentu manusia bisa meminta kepada penguasa dari empat mata angin. Nyai Rara Kidul adalah salah satu dari empat penguasa mata angin itu (hlm. 155).

Nyai Rara Kidul menguasai mata angin selatan dan bertakhta di Samudra Hindia. Mata angin barat dikuasai Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton yang bertakhta di Gunung Merapi. Di utara ada Bethari Durga yang berkedudukan di Hutan Krendawahana. Lalu mata angin timur dikuasai roh Raja Brawijaya alias Kanjeng Sunan Lawu yang bersemayam di petilasan Pringgondani di lereng Gunung Lawu.

Asal-usul Nyai Rara Kidul sendiri sangat bervariasi. Robert Wessing dalam “A Princess from Sunda: Some Aspects of Nyai Roro Kidul” yang termuat di jurnal Asian Folklore Studies (1997) menyebut bahwa naskah-naskah kuna umumnya menyebut Nyai Rara Kidul mulanya adalah putri dari Kerajaan Pajajaran. Sebagian lain mengatakan bahwa ia adalah putri Kerajaan Galuh. Bahkan ada versi yang mengatakan ia adalah putri dari Kerajaan Kediri atau Kahuripan (hlm. 318).

Sama halnya dengan kisah bagaimana ia bisa bertransformasi dari seorang putri menjadi dewi penguasa lautan. Kisah yang diadaptasi Moonton itu adalah satu versi. Ada juga yang menyebut bahwa Nyai Rara Kidul sebenarnya diusir dari kerajaan karena menolak menikah dengan pangeran pilihan ayahnya.

Kemungkinan lainnya, Nyai Rara Kidul sejak awal adalah putri pertapa. Sebagai hasil pertapaannya, ia mendapatkan kekuatan besar, bisa melakukan hal ajaib, serta beralih rupa antara perempuan dan laki-laki. Ia lebih suka bertapa sehingga menolak pernikahan dan gara-gara itu diasingkan. Karena putus asa oleh pengasingan itu sang putri lalu mendengar seruan gaib untuk terjun ke laut selatan.

“Setelah itu ia ‘ditarik ke sebuah istana di kedalaman samudra dan dinobatkan menjadi Ratu Laut Selatan’, menjadi penguasa dunia roh Jawa. Tapi, kebanyakan pengisah menulis bahwa suara gaib itu menyuruhnya terjun ke laut untuk mengembalikan kecantikannya yang semula dan menjadi ratu dunia roh,” tulis Wessing (hlm. 319).

Dalam tradisi Jawa Nyai Rara Kidul selalu terkait dengan Panembahan Senapati—pendiri dinasti Mataram Islam. Babad Tanah Jawi mengisahkan hubungan kedua penguasa ini dalam 83 bait tembang. Mulai dari pertemuan keduanya di Parang Tritis, hingga perjalanan Panembahan Senopati ke keraton Nyai Rara Kidul selama tiga hari. Kepada Panembahan Senapati, Nyai Rara Kidul berjanji akan menjadi istri bagi keturunannya dan akan selalu datang membantu Mataram jika dibutuhkan.

Menurut J.J. Ras dalam “The Genesis of the Babad Tanah Jawi: Origin and Function of the Javanese Court Chronicle” yang termuat di Bijdragen tot de Taal, Land, en Volkenkunde (1987), perkawinan dengan Nyai Rara Kidul—penguasa dunia roh Jawa—menjadi legitimasi bagi Panembahan Senapati dan keturunannya menduduki takhta Mataram. Hubungan dengan Nyai Rara Kidul sebagai penghubung dengan dunia spiritual diperbaharui terus-menerus oleh keturunan Panembahan Senapati melalui ritual labuhan setiap tahun (hlm. 349).

Infografik Hero baru dari pantai selatan

Infografik Hero baru dari pantai selatan

Pentingnya Indonesia

Kadita sebenarnya bukanlah hero khas Indonesia yang pertama. Pada pertengahan 2017 Moonton sudah lebih dulu merilis hero Gatotkaca yang merupakan salah satu tokoh pewayangan dari epos Mahabarata. Penciptaan dua hero ini terasa wajar karena Indonesia memang pasar yang besar bagi gim MLBB.

Per September 2018 Moonton mencatat ada 200 juta gamer yang memainkan MLBB secara global. Dari jumlah itu, Indonesia menyumbang 70 juta pemain. Apa lagi tercatat 62,4 juta pertandingan dimainkan per hari di Indonesia.

“Kita merilis hero yang terinspirasi dari legenda yang ada di Indonesia lagi karena kita ingin memberikan apresiasi atas antusiasme gamers MLBB Indonesia dengan menghadirkan Kadita, sang Ratu Pantai Selatan,” ungkap Lius Andre selaku E-sports Manager Moonton Indonesia, seperti dinyatakan dalam siaran pers yang diterima Tirto.

Baca juga artikel terkait GAME ONLINE atau tulisan lainnya dari Fadrik Aziz Firdausi

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Fadrik Aziz Firdausi
Editor: Ivan Aulia Ahsan