Menuju konten utama

Presiden Jokowi Hadiri Rapimnas KADIN Indonesia

Hadiri Rapimnas KADIN Indonesia, Presiden Jokowi Dorong Ekonomi Hijau

Presiden Jokowi Hadiri Rapimnas KADIN Indonesia
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2021 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (3/12/2021). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nym.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri dan resmi membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia yang digelar di BNDCC, Nusa Dua Bali, 3-4 Desember 2021. Saat membuka Rapimnas KADIN Indonesia 2021, Presiden Joko Widodo mengatakan KADIN sangat penting bagi negara Indonesia, terutama dalam struktur perekonomian nasional. Pentingnya peran KADIN Indonesia tersebut, terlihat dari kehadiran jajaran menteri yang hadir untuk berdiskusi mengenai ekonomi dalam Rapimnas 2021 ini.

"Tantangan terus ada. Jangan berpikir pandemi selesai. Kunci kemajuan kita adalah dengan menyelesaikan pandemi. Ingat, investasi itu motor penggerak ekonomi, baik itu investasi di usaha ultra mikro sampai berskala besar. Target investasi 2021 ini Rp900 triliun kelihatannya tercapai. Target 2022 jadi Rp1200 triliun targetnya. Membanggakannya lagi, investasi sudah lebih banyak di luar Jawa, 52%, Jawa 48%. Artinya mulai mengarah pada Indonesiasentris," kata Jokowi saat membuka Rapimnas KADIN 2021, Jumat (3/12/2021).

Lebih lanjut dalam Rapimnas ini Jokowi berpesan agar KADIN Indonesia ikut mendukung dan mensukseskan Presidensi G20 yang dipegang negara kita. Fokus agenda yang akan dibawa soal arsitektur kesehatan global, transisi energi hijau dan berkelanjutan serta mengenai digitalisasi.

Bandul ekonomi dunia, kata Jokowi, sudah bergerak ke ekonomi hijau. Indonesia harus mengejar itu karena hampir semua negara maju hanya akan menerima produk bersertifikasi hijau dan renewable energy, dan kata presiden dirinya ikut menitipkan pada KADIN Indonesia untuk mengembangkan tiga bidang yang dibahas di G20.

"Transisi energi kita harusnya mudah, kita punya SDA berkelanjutan melimpah. Hydropower dengan 4400 sungai. Dua sungai saja di Papua dan Kalimantan bisa menghasilkan 24 Ribu MW dan 11 Ribu MW. Sumber cadangan geothermal kita 29 ribu, baru dipakai 2 ribu. Ini sumber energi yang lama tidak kita sadari, dan sekarang harus diolah. KADIN Indonesia harus membantu," jelas presiden.

Presiden juga berpesan, dalam rangka reformasi ekonomi utamanya pendampingan UMKM, Rapimnas KADIN Indonesia harus mendetailkan kebutuhan dan tantangan di lapangan untuk dapat dicocokkan dengan kebijakan pemerintah. Begitu juga dengan transformasi ekonomi menuju green energy, blue economy, green tourism, Rapimnas KADIN Indonesia, kata Jokowi, harus bisa merumuskan, mendetailkan sehingga jika pas dengan kebijakan pemerintah akan menjadi kekuatan besar.

Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan berterima kasih atas kehadiran Presiden Jokowi dan jajaran menterinya dalam Rapimnas 2021 ini yang mengukuhkan kepengurusannya. Tercatat, dari yang disebutkan presiden, hadir 10 menteri dalam Rapimnas ini, di antaranya Menko Perekonomian, Menko Marves, Menkeu, Mendag, Menaker, Menteri Investasi, Menperin, Menteri KKP, Menteri Kominfo, Menteri Koperasi serta Dewan Komisaris OJK dam Gubernur Bali.

"KADIN Indonesia mengapresiasi kerja keras presiden dan pemerintah dalam menangani pandemi. Investasi dan ekspor kita mencatatkan angka yang luar biasa dan juga penguatan ekonomi domestik. Kami siap mendukung langkah pemerintah memajukan ekonomi daerah dan nasional, terutama soal revisi UU Cipta Kerja, kunci menumbuhkan investasi, membuka lapangan pekerjaan dan menghilangkan kemiskinan," ujar Arsjad Rasjid.

Melalui Rapimnas ini, kata Arsjad, KADIN Indonesia menyelaraskan pikiran dan pokok-pokok gagasan untuk memberikan kontribusi nyata bagi ekonomi nasional. Kepengurusan KADIN Indonesia dibentuk untuk mendukung semua program pemerintah. Ini sejalan dengan komitmen KADIN Indonesia yang kolaboratif dan inklusif serta memberikan masukan dan masukan untuk menyempurnakan kebijakan pemerintah.

KADIN Indonesia, kata Arsjad, akan merumuskan program-program unggulan KADIN Indonesia berdasarkan 4 pilar utama, penguatan dan pemulihan sektor kesehatan, pemberdayaan ekonomi daerah untuk memajukan ekonomi nasional, pengembangan kewirausahaan dan pemberdayaan UMKM serta komitmen untuk mendukung pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim.

"Dukungan untuk itu kami membentuk Indonesia Impact Fund (IIF) atau dana dampak swasta pertama di Indonesia yang berinvestasi ke perusahaan rintisan (startup) dan UMKM untuk mempercepat tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG di Indonesia. Lalu pembentukan satuan tugas publik-swasta untuk penyusunan roadmap carbon market Indonesia," ujarnya.

KADIN Indonesia juga membentuk Kadin Net Zero Hub, yang menjadi pusat sumber daya bagi perusahaan swasta berbagi wawasan, pengetahuan, alat serta sumber daya lainnya dalam membangun Net Zero Journey. Langkah dukungan lain dari KADIN Indonesia yakni membangun ekonomi kerakyatan melalui penguatan koperasi dan pendampingan kepada UMKM, membantu sosialisasi UU HPP dan Presidensi G20.

"Saat ini kita menghadapi dua peperangan sekaligus, perang kesehatan melawan pandemi dan perang ekonomi melawan ketertinggalan serta menuju Indonesia Maju. Kedua perang ini harus kita menangkan. Hal terpenting saat ini, kita harus memulihkan kesehatan. Ini tulang punggung ekonomi kita untuk bangkit di masa pandemi. Seperti presiden katakan, yakin dan optimis tahun depan ekonomi kita akan terus bangkit dan maju," jelasnya.

Baca juga artikel terkait KADIN

Sumber: Siaran Pers