Menuju konten utama

Kabut Asap di Palembang Meningkat, Siswa TK Hingga SMP Dipulangkan

Sekolah-sekolah tingkat TK hingga SMP memutuskan untuk memulangkan siswanya karena polusi asap yang makin membahayakan di Palembang hari ini, Senin (14/10/2019).

Kabut Asap di Palembang Meningkat, Siswa TK Hingga SMP Dipulangkan
Warga beraktivitas di perairan Sungai Musi yang tertutup kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (11/10/2019). ANTARA FOTO/Mushaful Imam/Lmo/foc.

tirto.id - Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Palembang terpaksa memulangkan siswa karena kabut asap meningkatkan polusi udara hingga level membahayakan, hari ini (10/14/2019).

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto menyampaikan, pihaknya telah mengirimkan surat edaran agar kegiatan belajar-mengajar dihentikan.

"Hari ini seluruh TK hingga SMP negeri dan swasta sederajat diliburkan, untuk besok dan seterusnya akan diberikan edaran lebih lanjut," katanya seperti dilansir Antara.

Jika kualitas udara Palembang masih buruk dalam beberapa hari ke depan, ia melanjutkan, kegiatan belajar mengajar di tingkat TK sampai SMP akan tetap diliburkan.

Sementara itu, kegiatan belajar mengajar di sekolah menengah atas (SMA) di Kota Palembang tetap berlangsung sebagaimana surat edaran dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.

"Daerah yang tidak terdampak kabut asap tetap normal tetap belajar, untuk daerah yang terkategori sedang tetap belajar namun jam masuk sekolah diundur dan kami himbau memakai masker, bagi daerah terkategori parah maka siswa diberikan tugas dengan memaksimalkan kelas daring," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan Widodo.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang Nuga Putrantijo mengatakan bahwa kualitas udara Kota Palembang berdasarkan parameter PM10 berada di level berbahaya pada Senin pagi.

"Pukul 07.00 WIB angkanya 533 mikrogram/meter, lalu pukul 08.00 WIB naik jadi 688 mikrogram/meter, kemudian pukul 09.00 naik lagi menjadi 835 mikrogram/meter, tiga indikator itu kategorinya berbahaya," kata Nuga Putrantijo mengenai kadar PM10 di udara Kota Palembang.

Sebelumnya, Kota Palembang juga beberapa kali meliburkan sekolah karena kabut asap kebakaran hutan dan lahan membuat kualitas udara Palembang memburuk sampai ke tingkat membahayakan.

Baca juga artikel terkait KABUT ASAP

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana