Menuju konten utama

Kabut Asap di Jambi Makin Pekat, Sekolah Pulangkan Siswanya

Kabut asap yang semakin pekat di Kota Jambi membuat sekolah-sekolah terpaksa memulangkan siswanya.

Kabut Asap di Jambi Makin Pekat, Sekolah Pulangkan Siswanya
Nelayan menyusuri Sungai Batanghari yang diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Jambi, Selasa (15/10/2019). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/aww.

tirto.id - Kabut asap yang menyelimuti Kota Jambi kian pekat. Berdasarkan pantauan pengukuran Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menggunakan Air Quality Monitoring System (AQMS) di Kota Baru, Jambi, pukul 08.45 WIB, nilai konsentrasi partikulat PM 10 menunjukkan kualitas udara tidak sehat pada Rabu (16/10/2019) pagi.

Seperti diberitakan Antara, jarak pandang di Kota Jambi hanya mencapai 500 meter hingga 800 meter. Berdasarkan hasil pantauan dari beberapa ruas jalan utama dan protokol yang ada di Kota Jambi, hampir seluruh kendaraan yang melintas baik sepeda motor maupun kendaraan roda empat dan lainnya, terlihat menghidupkan lampu kendaraan.

Tak hanya itu, di beberapa persimpangan jalan dengan kabut asap cukup parah, terlihat pegawai dari beberapa instansi membagikan masker, khususnya bagi pengendara motor dan pejalan kaki yang melintasi jalan protokol, khususnya di wilayah Kotabaru, Kota Jambi.

Muhammad Khairul (24 tahun), warga Kota Jambi, mengatakan bahwa kabut asap pada pagi hari ini lebih pekat dibanding sehari sebelumnya. Akibatnya, kabut asap pada hari ini membuat mata perih dan kesulitan bernapas.

“Kami berharap pemerintah daerah maupun pusat menyediakan tempat atau rumah singgah untuk masyarakat yang terkena dampak kabut asap,” ujarnya kepada Antara.

Kondisi kabut asap yang makin pekat pun membuat beberapa sekolah mengambil kebijakan untuk memulangkan siswanya lebih awal. Kepala SD 131 Kota Jambi, Basyir, mengatakan bahwa kebijakan tersebut dilakukan karena kualitas udara yang makin buruk, sehinggga mereka memulangkan siswanya pukul 10.00 WIB.

“Kalau jam masuk sekolah diundur itu kebijakan wali kota, sementara kebijakan sekolah yakni memulangkan siswa lebih awal,” tutur Basyir dilansir Antara.

Namun, kata Basyir, keputusan itu hanya untuk siswa kelas 1, 2, dan 3, sedangkan siswa kelas 4, 5, dan 6 akan melihat kondisi cuaca setelah melaksanakan ujian tengah semester.

Selain SD 131, keputusan untuk memulangkan siswanya lebih awal juga dilakukan oleh SD 47. Serupa dengan SD 131, keputusan tersebut hanya berlaku untuk kelas 1, 2, dan 3, sedangkan di kelas 4, 5, dan 6 akan dipulangkan selepas para siswa melaksanakan ujian tengah semester.

Pemerintah Kota Jambi telah mengeluarkan surat edaran untuk kepala sekolah sejak Senin (16/10/2019) agar meliburkan Paud dan TK sampai Jumat (18/10/2019), sedangkan pelajar SD dan SMP masuk sekolah pukul 08.30 WIB pulang seperti biasa. Pemerintah pun meminta para pelajar mengurangi aktivitas di luar kelas atau ruangan dan menganjurkan pelajar untuk menggunakan masker.

Dalam tiga hari terakhir ini, kabut asap di Kota Jambi semakin pekat dan pada 15 Oktober pukul 05.00 tercatat 90 titik panas di wilayah Jambi yang tersebar di Kabupaten Jabung Timur (32 titik panas), Muaro Jambi (57 titik panas), dan Kabupaten Tebo (1 titik panas).

Baca juga artikel terkait KARHUTLA atau tulisan lainnya dari Antara

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Antara
Penulis: Antara
Editor: Widia Primastika