Menuju konten utama

Kabupaten Sintang Lumpuh Akibat Banjir, Warga Butuh Bantuan!

Sebanyak 25.799 kepala keluarga terdampak banjir di Sintang. 1.906 jiwa di antaranya sudah mengungsi.

Kabupaten Sintang Lumpuh Akibat Banjir, Warga Butuh Bantuan!
Rumah warga di Desa Pakak, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, terendam air banjir setinggi pinggang orang dewasa, Rabu (14/7/2021). ANTARA/HO.

tirto.id - Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, dilanda banjir selama dua pekan terakhir. Hujan yang terjadi secara terus menerus mengakibatkan beberapa wilayah menjadi lumpuh dan warga membutuhkan bantuan.

"Banjir di Sintang semakin meluas, jaringan internet down, harga kebutuhan pokok merangkak naik," kata Dian Beni Yudha, wartawan RRI ketika dihubungi Tirto, Senin, 8 November 2021.

Wilayah yang lumpuh, kata Dian, adalah Sungai Durian, Lintas Melawi, Menyumbung, Kampung Ladang, Dharma Putra dan Jerora. Saat ini, yang paling dibutuhkan warga adalah memastikan kebutuhan bahan pokok aman.

"Banyak warga yang tidak mau mengungsi ke lokasi pengungsian. Alasannya tidak mau jauh dari rumah," ungkapnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Infomartika Kabupaten Sintang Kurniawan menyatakan, pemerintah sudah menyediakan tempat pengungsian di 32 lokasi yang tersebar di 12 kecamatan.

Pemkab Sintang telah mendistribusikan bantuan untuk korban banjir dan mendirikan posko tanggap darurat bencana alam di sejumlah titik serta dapur umum yang melibatkan sejumlah pihak.

"Posko utama di Kantor BPBD Kabupaten Sintang dengan nomor hotline yang bisa dihubungi 085386591999 dan 082151681242," ungkap Kurniawan seperti dikutip Antara News.

Banjir Sintang

Tim BNPB melakukan evakuasi terhadap korban banjir yang terjadi di wilayah Sintang Kalimantan Barat. ANTARA/HO-BNPB

Jumlah Warga yang Mengungsi

Menurut Kurniawan banjir besar yang terjadi sejak 25 Oktober 2021 itu juga telah mengakibatkan 45 gardu PLN terendam air, sehingga dilakukan pemadaman listrik di sejumlah titik.

Hingga saat ini, kata dia, terdapat 25.799 kepala keluarga terdampak banjir. Dari jumlah itu, 1.906 jiwa di antaranya sudah mengungsi. Selain itu, ribuan rumah terendam, bahkan fasilitas umum dan akses jalan nasional dalam provinsi yang menghubungkan sejumlah kabupaten di wilayah tersebut masih terendam banjir.

“Sudah terdata ada 25. 799 kepala keluarga menjadi korban banjir mencakup 12 kecamatan, itu di luar Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah. Hingga Jumat (5/11) terdapat 1.906 jiwa mengungsi khusus di Kecamatan Sintang, data itu akan terus bertambah,” kata Kurniawan.

"Pemkab Sintang juga mengeluarkan kebijakan meliburkan sementara aktivitas belajar mengajar di sekolah," ungkap Kurniawan.

Mengingat kondisi banjir yang semakin meningkat, dia mengatakan, Pemkab Sintang telah mengambil sejumlah kebijakan. Baik Pemda maupun masyarakat juga telah menyediakan dapur umum.

Ia menjelaskan, pelayanan kesehatan untuk korban banjir masih terfokus di Puskesmas. Ada tenaga kesehatan yang turun langsung menemui warga dengan angkutan air.

Banjir Sintang

BNPB mencatat, sebanyak 26 desa yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, masih terdampak banjir sejak Rabu lalu (14/7), yang dipicu oleh hujan berintensitas tinggi dengan tinggi muka air (TMA) dua hingga tiga meter. (ANTARA/HO)

Berdasarkan prediksi BMKG, Kurniawan mengatakan, tanggal 5 -12 November 2021 curah hujan cukup tinggi dengan intensitas sedang sampai lebat terjadi di wilayah Kecamatan Ambalau, Serawai, Kayan Hulu, Kayan Hilir, Dedai, Tempunak, Sepauk, Sintang dan Kecamatan Binjai Hulu.

Oleh karena itu, ia pun mengimbau masyarakat agar waspada dan mengantisipasi bencana hidrometrologi banjir, angin kencang dan longsor.

"Sebaiknya masyarakat yang sudah terkena banjir untuk dapat mengungsi ke tempat-tempat yang aman dengan berkoordinasi dengan kepala desa dan lurah di masing-masing daerah," pesan Kurniawan.

Sebelumnya, Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) mengatakan, setidaknya ada dua orang yang meninggal dunia akibat banjir. Hal itu berdasarkan data per 4 November 2021, pukul 18.55 WIB.

"Satu orang yang meninggal dunia ditemukan di Kecamatan Tempunak dan satu lainnya di Kecamatan Binjai Sintang, Provinsi Kalimantan Barat," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Daftar Lokasi Pengungsian Korban Banjir

Kecamatan Sintang

  • SDN 1 Sintang
  • SDN 2 Sintang
  • SDN 3 Sintang
  • SDN 6 Sintang
  • SDN 7 Sintang
  • SDN 17 Sintang
  • SDN 18 Sintang
  • SDN 29 Sintang
  • SMPN 2 Sintang
  • SMPN 3 Sintang
  • SMPPancaSetya
  • SMP Muhammadiyah
  • SMK Muhammadiyah
  • SD Muhammadiyah
  • Masjid Abu Bakar
  • Kantor Lurah KKI
  • Seminari
  • Aula Kelurahan KKU
  • SD Mungguk Bantok
  • Aula Desa Sungai Ana
  • Aula Desa Baning Kota
Kecamatan Kelam Permai

  • Aula Kantor Kecamatan

Kecamatan Dedai

  • Aula Kantor Kecamatan

Kecamatan Sungai Tebelian

  • Aula Kantor Kecamatan

Kecamatan Sepauk

  • Aula Kantor Kecamatan

Kecamatan Binjai Hulu

  • Aula Kantor Kecamatan

Kecamatan Kayan Hulu

  • Aula Kantor Kecamatan

Kecamatan Ambalau

  • Aula Kantor Kecamatan

Kecamatan Tempunak

  • Aula Kantor Kecamatan

Kecamatan Ketungau Hilir

  • Aula Kantor Kecamatan

Kecamatan Serawai

  • Aula Kantor Kecamatan

Baca juga artikel terkait BANJIR SINTANG atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya