Menuju konten utama

Jusuf Kalla Sebut Keragaman adalah Kekuatan NKRI

Keragaman suku, bahasa, adat istiadat, dan kebudayaan menjadi kekuatan bagi Indonesia.

Jusuf Kalla Sebut Keragaman adalah Kekuatan NKRI
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla. Tirto/Andrey Gromico.

tirto.id - Perbedaan dan keragaman dalam Bhinneka Tunggal Ika adalah kekuatan yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menurut Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

"Kekuatan bangsa ini justru karena perbedaannya. Kita melihat bagaimana keragaman itu menjadi indah dan menguatkan bangsa ini," kata Wapres saat menghadiri Pesta Bolon Simbolon 2017 di Jakarta, seperti dikutip Antara, Sabtu (8/7/2017).

Meski Indonesia terdiri dari beragam suku, bahasa, adat istiadat, dan kebudayaan yang berbeda namun tetap bersatu dalam memperjuangkan NKRI, lanjut Wapres.

"Coba bayangkan kalau negeri ini pecah belah, orang Batak ke Jawa harus pakai paspor, orang Sulawesi mau ke Jawa juga harus pakai paspor untuk mengunjungi satu sama lain," kata Wapres.

Wapres melanjutkan, acara Pesta Horja Adat Batak yang merupakan prosesi ritual adat kebesaran masyarakat Batak yang telah dilakukan sejak dulu membuktikan bahwa begitu beragamnya suku-suku, kebiasaan dan adat istiadat di Tanah Air.

"Di sini kita berada di keluarga suku Batak yang dinamis dan kadang-kadang meledak-meledak yang kalau berbicara terus terang juga perantau. Kita juga punya suku Padang yang selalu indah dalam berbahasa santun dengan segala kearifannya," kata Wapres.

Ada juga suku Jawa yang tenang, Sulawesi yang merupakan kampung asal Wapres Kalla dengan keterbukaannya yang hampir sama dengan suku Batak hingga NTT yang suka merantau dan pekerja keras.

Perbedaan karakteristik suku-suku di Tanah Air itulah yang juga menjadi kekuatan bangsa dan bersama-sama berjuang membangun negara yang maju dan adil, menurut Wapres.

Wapres hadir dalam acara tersebut meresmikan Pesta Bolon Simbolon 2017. Saat tiba di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, Wapres disambut upacara adat Batak yang diakhiri dengan disampirkannya ulos ke punggung Wapres Kalla.

Baca juga artikel terkait BHINEKA TUNGGAL IKA atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora