Menuju konten utama

Jumlah UMKM Fried Chicken Meningkat Dongkrak Permintaan Daging Ayam

Peningkatan cukup signifikan bisnis UMKM di bidang fried chicken berada di Pulau Jawa. Sebab, bahan baku daging ayam dinilai mudah ditemukan dan harganya tergolong murah.

Jumlah UMKM Fried Chicken Meningkat Dongkrak Permintaan Daging Ayam
Ayam goreng kaki lima. FOTO/openrice.com

tirto.id - Asosiasi Usaha Mikro Kecil Menengah Indonesia (Akumindo) mengatakan akhir-akhir ini tren jumlah usaha ayam goreng atau fried chicken skala kecil meningkat. Menurut data Akumindo jumlahnya di 2018 meningkat 25 persen dibanding 2017 lalu.

Ketua Akumindo, M. Ikhsan Ingratubun mengatakan imbas dari bertambahnya UMKM di bidang fried chicken ini tentu turut mengerek kebutuhan daging ayam. Ia menambahkan hal ini terlihat juga dari produksi ayam pedaging Indonesia yang saat ini juga mengalami peningkatan.

“Sudah pasti peningkatan jumlah UMKM yang menggunakan daging ayam, ada penambahan kebutuhan. Misalnya usaha fried chicken yang jumlahnya lagi naik tentu kebutuhan atas daging ayamnya meningkat,” ucap Ikhsan saat dihubungi reporter Tirto pada Rabu (26/6/2019).

Ketika ditanya mengenai angka detailnya, Ikhsan mengatakan belum memiliki jumlah pasti terutama menyangkut bisnis fried chicken. Hal yang sama juga berlaku bagi detail serapan kebutuhan daging ayam pada industri ini.

Namun, ia memastikan bahwa ada peningkatan cukup signifikan bisnis UMKM di bidang fried chicken di Pulau Jawa. Sebab, bahan baku daging ayam dinilai mudah ditemukan dan harganya tergolong murah.

“Umumnya di Pulau Jawa (peningkatannya),” ucap Ikhsan.

Menurut pantuan lembaganya, merek lokal fried chicken sudah mulai mampu menyaingi merek luar negeri. Misalnya Mc Donald, KFC, CFC hingga Texas Fried Chicken. Paling tidak kata Ikhsan dari sisi rasa dan pelayanan, UMKM kini mulai bisa menyaingi merek luar.

“Penyebaran outlet dan omzetnya meningkat. Di Jakarta misalnya menurut informasi beberapa merek lokal fried chicken, tim Akumindo mencatat ada kenaikan gerai outlet sebesar 20 persen dari tahun 2018,” ucap Ikhsan.

Baca juga artikel terkait AYAM GORENG atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nur Hidayah Perwitasari