Menuju konten utama

Jumlah Penumpang Kereta & Pesawat Naik Signifikan pada Agustus 2021

Jumlah penumpang pesawat domestik pada Agustus 2021 naik 7,26 persen dibanding Juli 2021, sementara jumlah penumpang kereta api naik 13,36 persen.

Jumlah Penumpang Kereta & Pesawat Naik Signifikan pada Agustus 2021
Seorang penumpang pesawat menggunakan baju hazmat berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (5/7/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/pras.

tirto.id - Pergerakan penumpang pada transportasi kereta api dan transportasi udara mengalami peningkatan yang signifikan pada Agustus 2021.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menjelaskan jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Agustus 2021 sebanyak 1,1 juta orang atau naik 7,26 persen dibanding Juli 2021.

Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Bandara Juanda, Surabaya sebesar 31,58 persen dan Soekarno Hatta, Banten sebesar 28,57 persen. Sementara penurunan jumlah penumpang terjadi di Bandara Hasanuddin, Makassar sebesar 10,16 persen, Ngurah Rai-Denpasar sebesar 5,20 persen, dan Kualanamu-Medan sebesar 3,31 persen.

"Jumlah penumpang domestik terbesar terdapat pada Bandara Soekarno Hatta Banten, yaitu mencapai 321,3 ribu orang atau 30,09 persen dari total penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya sebanyak 97,5 ribu orang atau 9,13 persen,” jelas Margo, Jumat (1/10/2021).

Sementara itu, jumlah penumpang angkutan udara domestik Januari–Agustus 2021 sebanyak 17,7 juta orang, turun 18,26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 21,6 juta orang.

Jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri atau internasional pada Agustus 2021 sebanyak 44,6 ribu orang, naik 3,00 persen dibanding keadaan pada bulan Juli 2021. Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Bandara Ngurah Rai, Denpasar sebesar 100,00 persen.

Sementara penurunan jumlah penumpang terjadi di Bandara Juanda, Surabaya sebesar 60,00 persen dan Kualanamu, Medan sebesar 50,00 persen.

Sementara di Bandara Soekarno Hatta-Banten relatif tetap dan di Bandara Hasanuddin, Makassar masih tidak ada penumpang.

Jumlah penumpang internasional terbesar terdapat pada Bandara Soekarno Hatta-Banten yaitu mencapai 42,3 ribu orang atau 94,84 persen dari total penumpang ke luar negeri, diikuti Ngurah Rai-Denpasar sebanyak 0,4 ribu orang atau 0,90 persen.

Selama Januari–Agustus 2021, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing, sebanyak 356,6 ribu orang, turun 89,75 persen dibandingkan jumlah penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Jumlah penumpang ke luar negeri terbesar terdapat pada Bandara Soekarno Hatta-Banten yang mencapai 340,2 ribu orang atau 95,40 persen dari jumlah seluruh penumpang ke luar negeri, diikuti Juanda-Surabaya sebanyak 7,8 ribu orang atau 2,19 persen.

Kemudian Margo menjelaskan, jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera yang berangkat pada Agustus 2021 sebanyak 6,5 juta orang, naik 13,36 persen dibanding bulan sebelumnya.

Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju (commuter), yaitu sebanyak 5,9 juta orang atau 91,28 persen dari total penumpang kereta api.

Peningkatan jumlah penumpang terjadi di wilayah Jabodetabek sebesar 16,56 persen, sebaliknya wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera mengalami penurunan masingmasing 2,21 persen dan 64,36 persen.

“Secara kumulatif, jumlah penumpang kereta api selama Januari–Agustus 2021 mencapai 94,2 juta orang. Adapun jumlah barang yang diangkut kereta api pada bulan Agustus 2021 sebanyak 4,7 juta ton, turun 3,67 persen dibanding bulan sebelumnya,” terang dia.

Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera sebanyak 3,8 juta ton atau 80,60 persen dari total barang yang diangkut dengan kereta api.

Penurunan jumlah barang terjadi di wilayah Sumatera sebesar 5,37 persen, sebaliknya wilayah Jawa non-Jabodetabek mengalami peningkatan sebesar 4,13 persen.

Selama periode Januari–Agustus 2021, jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 34,3 juta ton, naik 8,05 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.

Peningkatan terjadi di wilayah Sumatera sebesar 12,41 persen, sebaliknya wilayah Jawa non-Jabodetabek mengalami penurunan 6,18 persen.

Baca juga artikel terkait TRANSPORTASI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Bayu Septianto