Menuju konten utama

Jumlah Kunjungan Wisman Turun 4,26 Persen pada Februari 2023

BPS melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 606,85 ribu pada Februari 2023.

Jumlah Kunjungan Wisman Turun 4,26 Persen pada Februari 2023
Sejumlah turis asing asal Vietnam mengunjungi situs Candi Cetho di Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (7/9/2017). ANTARA FOTO/Maulana Surya

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 701.930 ribu pada Februari 2023. Posisi ini turun 4,26 persen jika dibandingkan periode Januari 2023 sebelumnya mencapai 735,93 ribu kunjungan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, jumlah kunjungan wisman pada Februari 2023 terdiri atas wisman yang berkunjung melalui pintu masuk utama sebanyak 606,85 ribu kunjungan. Sedangkan melalui pintu masuk perbatasan sebanyak 95,08 ribu kunjungan.

"Kalau kita lihat kunjungan wisman berangsur-angsur pulih, namun belum kembali seperti kondisi sebelum pandemi COVID-19," ujarnya dalam rilis BPS di Kantornya, Jakarta, Senin (3/4/2023)

Pudji menyampaikan jumlah kunjungan melalui pintu masuk utama didominasi oleh wisman dengan moda angkutan udara yang berkontribusi sebesar 80,43 persen. Sedangkan wisman dengan moda angkutan laut dan darat masing-masing hanya sebesar 17,90 persen dan 1,67 persen.

Berdasarkan negaranya, wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Februari 2023 didominasi oleh wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 127,02 ribu kunjungan (18,10 persen). Diikuti oleh wisman berkebangsaan Australia sebanyak 84,77 ribu kunjungan (12,08 persen).

Selanjutnya wisman berasal dari Singapura sebanyak 75,19 ribu kunjungan (10,71 persen), Timor Leste sebanyak 55,95 ribu kunjungan (7,97 persen), dan India sebanyak 36,51 ribu kunjungan (5,20 persen).

Dalam hal rata-rata lama tinggal, wisman yang meninggalkan Indonesia pada bulan Februari 2023 telah menghabiskan waktu selama 10,06 hari di Indonesia. Berdasarkan kelompok kebangsaan, wisman yang berasal dari ASEAN memiliki rata-rata lama tinggal paling singkat selama 4,96 hari.

"Sedangkan wisman yang berasal dari Eropa memiliki rata-rata lama tinggal paling lama selama 19,19 hari," katanya.

Sementara itu, dilihat berdasarkan kebangsaan, rata-rata lama tinggal terlama tercatat pada wisman berkebangsaan Tiongkok selama 35,45 hari, sedangkan yang tersingkat tercatat pada wisman berkebangsaan Hongkong selama 3,00 hari.

Tingkat Penghunian Kamar Hotel

Selain dari jumlah kunjungan wisman, peningkatan aktivitas wisata juga terpantau dari peningkatan Tingkat Penghunian Kamar (TPK), baik secara year-on-year maupun month-to month. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Indonesia pada Februari 2023 mencapai 47,83 persen atau naik 9,29 poin dibandingkan Februari 2022 (y-on-y).

Bali, Jambi, dan DI Yogyakarta mencatat kenaikan TPK yang signifikan, masing-masing sebesar 26,36 poin, 16,80 poin, dan 13,97 poin. Kemudian, Riau, Papua, dan Maluku justru mencatat penurunan TPK terbesar, masing-masing sebesar 5,65 poin, 4,03 poin, dan 3,35 poin.

Dibandingkan dengan Januari 2023 (m-to-m), TPK hotel bintang pada Februari 2023 juga mengalami kenaikan, yaitu 2,97 poin. Kenaikan TPK tertinggi tercatat di Sulawesi Tengah sebesar 13,96 poin, diikuti Nusa Tenggara Barat dan Maluku Utara, masing-masing sebesar 10,95 poin dan 9,88 poin.

Sementara itu, hanya Bali, Kepulauan Riau, dan Riau yang mengalami penurunan TPK, masing-masing sebesar 4,94 poin, 3,89 poin dan 0,59 poin.

Adapun rata-rata lama menginap tamu hotel bintang di Indonesia pada Februari 2023 mencapai 1,63 hari, memiliki nilai sama dibandingkan Februari 2022 (y-o-y) dan turun 0,02 poin dibandingkan Januari 2023 (m-to-m).

Baca juga artikel terkait KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin