Menuju konten utama
Dampak Pandemi COVID-19

Jumlah Kunjungan Wisman ke Indonesia Turun Lagi pada September 2020

Catatan BPS jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia hanya mencapai 153.500 kunjungan selama September 2020.

Jumlah Kunjungan Wisman ke Indonesia Turun Lagi pada September 2020
Sejumlah penari tampil saat pembukaan kembali atraksi wisata Tari Kecak Uluwatu di kawasan Uluwatu, Badung, Bali, Sabtu (31/10/2020). Atraksi wisata tersebut kembali dipentaskan empat kali dalam seminggu dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat bagi wisatawan dan seniman setelah sebelumnya ditutup akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia hanya mencapai 153.500 kunjungan selama September 2020. Angka ini turun 5,94 persen dari Agustus 2020 yang mencapai 163.200 kunjungan. Secara year on year (yoy) penurunannya lebih tajam lagi yaitu 88,95 persen.

Capaian selama September 2020 membuat akumulasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara selama Januari-September 2020 mencapai 3,56 juta kunjungan. Angka ini turun 70,57 persen dari Januari-September 2019 yang mencapai 12,10 juta kunjungan.

“Pandemi COVID-19 masih berlangsung. Banyak negara melarang warga negaranya untuk berpergian dan harus menjaga kesehatan sesama. Orang yang datang ke RI umumnya adalah wisman yang melakukan bisnis baik untuk kedinasan, bekerja dan misi-misi tertentu,” ucap Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (2/11/2020).

Jika dirinci 153.500 kunjungan ini terbanyak masih berasal dari Timor Leste dengan porsi 50 persen. Sekitar 35,3 persen dari Malaysia, 4,6 persen dari Cina, dan 10,1 persen berasal dari berbagai negara lainnya.

Kenaikan kunjungan terbesar selama September 2020 ini utamanya berasal dari Kuwait yang naik 200 persen mtom, Mesir 142,11 persen mtom, dan Yaman 140 persen mtom.

Sejalan dengan penurunan kunjungan wisata mancanegara, tingkat penghunian kamar hotel klasifikasi bintang juga turun. Pada September 2020 tingkat hunian hanya mencapai 32,12 persen turun tipis 0,81 persen poin dari Agustus 2020 32,93 persen. Secara yoy turunnya lebih dalam yaitu 21,40 persen poin dari posisi 53,52 persen.

“TPK terendah di Bali hanya 5,28 persen. Riau juga kecil dan Aceh juga. Sebaliknya TPK tertinggi pada bulan ini di Kalimantan Timur dan Lampung,” ucap Suhariyanto.

Baca juga artikel terkait WISMAN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Bayu Septianto