Menuju konten utama

Juara All England 2018 Dimenangkan oleh Lima Negara Berbeda

Jepang, Taiwan, Cina, Denmark, dan Indonesia tampil sebagai juara All England tahun ini.

Juara All England 2018 Dimenangkan oleh Lima Negara Berbeda
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo (kiri) dan Marcus Fernaldi Gideon (kanan) berfoto bersama di podium juara usai babak final kejuaraan All England 2018 BWF World Tour Super 1000 di Birmingham, Inggris, Minggu (18/3). ANTARA FOTO/Handout/Humas PBSI.

tirto.id - Turnamen bulu tangkis bergengsi yang menyandang level BWF World Tour Super 1000, All England 2018 telah berakhir usai memainkan laga final pada Minggu (18/3/2018) malam hingga Senin (19/3) dini hari. Dari lima laga yang dipertandingkan di Arena Birmingham, Inggris, juara All England edisi tahun ini dimenangkan oleh lima negara yang berbeda.

Di nomor ganda putri, Jepang keluar sebagai juara usai wakilnya Yuta Watanabe/Arisa Higashino berhasil mengandaskan unggulan ke-5 asal Cina, Zhen Siwei/Huang Yaqjong. Menariknya, Yuta/Arisa tidak diunggulan di turnamen ini.

Di nomor tunggal putri, pebulu tangkis Taiwan, Tai Tzu Ying tampil sebagai kampiun. Di laga final, unggulan ke-1 ini mengalahkan unggulan ke-2 asal Jepang, Akane Yamaguchi, dua set, 22-10, 21-13, dalam 45 menit.

Di nomor tunggal putra, terjadi duel sebangsa. Juara All England enam kali, Lin Dan gagal menambah koleksi gelarnya usai takluk di tangan sesama wakil Cina, Shi Yuqi, tiga set, 21-19, 16-21, 21-9 dalam satu jam 14 menit.

Di nomor ganda putri, wakil Denmark tampil sebagai pemenang. Unggulan ke-3 Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen mengalahkan unggulan ke-4 wakil Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Laga ini berdurasi 60 menit yang berakhir dua set 21-19, 21-18.

Di nomor ganda putra, giliran Indonesia juara. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil mempertahankan gelar usai menyudahi perlawanan unggulan ke-2 wakil Denmark, Mathias Boe/Casten Mogensen. Laga ini berlangsung selama 42 menit yang berakhir dalam dua set, 21-18, 21-17.

Berkomentar soal kemenangannya di laga final, Marcus tak menyangka bisa memenangkan All England dua kali berturut-turut. Kendati demikian, menurut ia, untuk menggapai tangga juara tidaklah mudah.

"Rasanya senang sekali juara All England lagi, tidak menyangka juga bisa juara dua kali. Memang agak susah jalannya, tidak gampang banget," katanya seperti dikutip dari laman PBSI, Senin (19/3).

Meraih dua gelar juara All England berturut-turut (2017, 2018), pencapaian Marcus/Kevin menyamai rekor Ricky Subagja/Rexy Mainaky yang dibuat lebih dari 20 tahun lalu (1995, 1996).

Selain menyamai rekor peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 itu, pencapaian Markus/Kevin juga sejajar dengan para peraih dua gelar All England berturut-turut lainnya seperti Kim Moon-soo/Park Joo-bong (1985, 1986) atau legenda bulu tangkis Indonesia Christian Hadinata/Ade Chandra (1972, 1973).

Baca juga artikel terkait ALL ENGLAND 2018 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Olahraga
Reporter: Ibnu Azis
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Ibnu Azis