Menuju konten utama

Jualan Sensasi ala Sandiaga Saat Gerindra Merapat ke Jokowi

Sandiaga kembali ke Partai Gerindra saat ini dinilai hanya mencari sensasi saja, ditambah cara ia menginformasikan keputusan itu melalui media sosial.

Jualan Sensasi ala Sandiaga Saat Gerindra Merapat ke Jokowi
Sandiaga Uno bersama istrinya, Nur Asia Uno saat akan memasuki area acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Padepokan Bumi Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2019). tirto.id/Bayu septianto

tirto.id - “Saya Kembali :)”

Cara itu dilakukan Sandiaga Uno, mantan wakil gubernur DKI Jakarta saat menuliskan judul pada unggahan video pada Selasa (15/10/2019) siang. Berlagak bak seorang superhero Superman, Sandiaga berjalan tersenyum sambil membuka kemeja batik megamendung berwarna biru.

Seolah ingin membuat kejutan, Sandiaga rupanya telah memakai kaus hitam bertuliskan 'Gerindra' di balik kemeja batik itu. Melalui video itu, Sandiaga ingin memberitahukan ke publik bila ia memutuskan bergabung kembali dengan Partai Gerindra.

Pada Agustus 2018, Sandiaga memutuskan keluar dari Partai Gerindra demi memenuhi keingin Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar bisa menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Sandiaga mengatakan Gerindra adalah tempat awal mula ia berpolitik sehingga tak mungkin bila berpindah ke partai lain. Ia pun kemungkinan besar kembali mendapatkan jabatan lamanya: Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

“Ya platform perjuangannya sama dan saya dulu awal berpolitik di sini, saya merasa ini rumah kami bersama," ujar Sandi saat akan menghadiri acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Gerindra di Padepokan Bumi Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2019).

Memang tak ada yang salah dengan keputusan Sandi untuk kembali bergabung dengan partai lamanya itu. Padahal, usai penetapan pemenang Pilpres 2019, dua partai menaksir Sandiaga, yakni PAN dan PKS.

Namun, kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin, kemungkinan Sandiaga melihat Gerindra lebih prospektif sebagai kendaraan politik ketimbang PAN ataupun PKS.

“Walaupun sempat renggang dengan Prabowo, namun sepertinya bagi Sandi, balik ke Gerindra lebih prospektif," ujar Ujang kepada reporter Tirto, Rabu (16/10/2019).

Bisa dibilang, kata Ujang, Sandiaga sengaja memilih momen kembali masuk ke Partai Gerindra saat ini. Sebab, partai besutan Prabowo itu sedang menawarkan diri agar bisa masuk ke dalam koalisi pendukung pemerintah Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Gerindra terkesan sedang memburu kursi menteri, dan Sandiaga kemungkinan salah satu yang akan disodorkan Prabowo kepada Jokowi.

Tak heran, Dosen Komunikasi Politik dari Universitas Airlangga Suko Widodo, bila Sandiaga kembali ke Partai Gerindra saat ini dinilai hanya mencari sensasi saja, ditambah cara ia menginformasikan keputusan itu ke publik melalui media sosial.

Suko mengatakan, Sandiaga sengaja masuk dalam suasana politik saat ini: memanfaatkan momentum penyusunan kabinet.

Apalagi, kata Suko, ia memang sedang mengembalikan eksistensinya dalam dunia politik pasca memutuskan rehat setelah Pilpres 2019.

“Dan itu dapat memuluskan eksistensinya secara kuat di dalam politik," kata Suko saat dihubungi reporter Tirto.

Sandiaga Tak Mungkin Jadi Wagub DKI Lagi

Sebelum memutuskan memilih jalan sebagai cawapres, Sandiaga harus melepaskan jabatan dia sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Praktis jabatan yang ditinggalkan itu kosong, bahkan hingga saat ini.

Momen Sandiaga kembali bergabung ke Gerindra bisa juga, kata Ujang, dimaknai sebagai upaya dia mengincar kembali kursi wagub DKI Jakarta, selain mengincar kursi menteri yang akan jadi jatah Gerindra.

"Bisa saja kembali [jadi Wagub DKI Jakarta]. Tapi bergantung deal dengan Prabowo. Kemungkinan untuk kembali sangat terbuka," jelas Ujang.

Jika ia memilih kembali menjadi Wagub DKI Jakarta, kata Ujang, maka Sandiaga mesti benar-benar bekerja dengan baik dan harus ada hasil atau capaian yang bisa dibanggakan warga DKI Jakarta.

Pasalnya, kata Ujang, belum ada prestasi yang menonjol dari Sandiaga selama ia menjadi pendamping Anies Baswedan, karena memang ia hanya menjabat 10 bulan sebagai orang nomor dua di Jakarta.

“Sepertinya ia ngin meningkatkan kinerja dan prestasi kalau jadi Wagub DKI," kata Ujang.

Namun dugaan itu dibantah Ketua DPP Gerindra DKI Jakarta, M Taufik. Ia memastikan Sandiaga Uno tak akan kembali menjadi wakil gubernur DKI Jakarta.

“Dia enggak mau jadi wagub lagi. Enggak akan, saya sudah diskusi sama dia,” kata Taufik di Padepokan Garudayaksa, Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2019).

Taufik berdalih tak elok jika Sandiaga kembali ke kursi wakil gubernur DKI Jakarta setelah ditinggalkan hampir satu tahun lebih.

“Ya karena barang sudah ditinggalkan masa kembali lagi. Etikanya jadi tidak baik,” kata dia.

Sementara Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan Sandiaga bersama Fadli Zon menolak menjadi menteri.

“Bang Sandi menolak terkait dengan itu [jabatan menteri], beliau tetap berada di luar pemerintahan. Bang Fadli juga demikian," ucap Dahnil di sela-sela acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Padepokan Garuda Yaksa, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2019).

Menurut Dahnil, dari tiga nama yang disebut-sebut akan disodorkan Prabowo kepada Jokowi, hanya nama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo. Ia disebut-sebut akan menempati pos Menteri Pertanian sesuai konsep yang ditawarkan Partai Gerindra kepada Jokowi.

"Kandidatnya banyak, banyak lah. Nama Bang Edhy Prabowo mungkin [akan disodorkan ke Jokowi]," kata Dahnil.

Baca juga artikel terkait KOALISI PENDUKUNG JOKOWI atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Abdul Aziz