Menuju konten utama

Jonan Sebut Sulit Batasi Pembelian LPG 3 Kilogram Bersubsidi

Menteri ESDM, Ignasius Jonan menyatakan pemerintah sulit menemukan cara membatasi distribusi tabung gas LPG 3 kilogram bersubsidi hanya bagi masyarakat miskin.

Jonan Sebut Sulit Batasi Pembelian LPG 3 Kilogram Bersubsidi
Warga membeli LPG 3 kilogram menggunakan Becak di salah satu pangkalan gas di Desa Mlati, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (6/9). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho.

tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengatakan pemerintah masih kesulitan menemukan cara untuk membatasi distribusi tabung gas LPG 3 kilogram bersubsidi hanya bagi masyarakat miskin.

"Kalau barang itu barangnya sama, dijual di pasar, anda boleh beli, ini tidak boleh beli kan tidak mudah, itu saja," kata Jonan seusai Rapat Terbatas (ratas) tentang Integrasi Penyaluran Subsidi Energi dengan Program Kartu Keluarga Sejahtera di Kantor Presiden di Jakarta, pada Jumat (13/1/2017) seperti dikutip Antara.

Menurut Jonan perlu ada cara yang lebih efektif yang menjamin distribusi LPG 3 Kilogram bersubsidi agar bisa lebih tepat sasaran.

"Ini kan LPG 3 kilo, mestinya semua bisa beli, tapi yang tidak mampu apakah dikasih subsidi langsung, begitu loh misalnya, tapi belum diputuskan," ujar Jonan.

Sementara itu, di tempat yang sama, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa mengatakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebenarnya bisa menjadi sarana pembelian LPG bersubsidi dengan sistem non-tunai.

"(Impelementasi) itu pak Jonan yang tahu, kita sudah memulai bagaimana mencoba mengintegrasikan kemudian bantuan itu sudah makin bersifat non-tunai, kartu-kartu sudah mulai diintegrasikan, paling tidak PKH (program keluarga harapan) dan Rastra (beras sejahtera) jadi peluang untuk pengintegrasian itu," kata Khofifah.

Dia berpandapat distribusi LPG bersubsidi dan listrik bersubsidi sangat mungkin diintegrasikan dengan Program Keluarga Harapan (PKH) dan Beras Sejahtera (Rastra), meskipun proses implementasinya membutuhkan waktu.

"Apa yang ingin kami integrasikan dengan PLN, datanya juga penerimanya kan besar, LPG sampai 55 juta rumah tangga, listrik itu 45,1 juta rumah tangga, tapi PKH cuma 6,5 juta, jadi mengintegrasikannya perlu waktu, ini akan menjadi pintu masuk dari kemungkinan integrasi program-program atau bansos lainnya," kata Khofifah.

Sebelumnya, dalam pembukaan Rapat Terbatas hari ini, Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah akan mengalokasikan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG 3 kg sebesar Rp32,3 triliun. Sementara untuk subsidi listrik akan dialokasikan Rp45 triliun.

Namun, menurut Jokowi, subsidi-subsidi itu selama ini tidak hanya diterima oleh rumah tangga miskin saja. Jokowi mencatat lebih dari 65 persen subsidi untuk LPG 3 kilogram juga dinikmati oleh rumah tangga-rumah tangga mampu yang sebenarnya tidak layak menerima bantuan pemerintah.

Karena itu, dia berharap agar penyerahan LPG bersubsidi bisa diintegrasikan secara terpadu dengan program penanggulangan kemiskinan, terutama program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Baca juga artikel terkait DISTRIBUSI LPG 3 KG atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Hard news
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom