Menuju konten utama

Jonan Sarankan Asosiasi Biofuel Komitmen Jaga Pasokan Minyak Nabati

Menteri ESDM Ignasius Jonan meminta produsen biofuel untuk menjaga pasokan minyak nabati (FAME) khususnya jika harga minyak kelapa sawit membaik.

Jonan Sarankan Asosiasi Biofuel Komitmen Jaga Pasokan Minyak Nabati
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyampaikan pidato pembuka saat peresmian jaringan gas untuk rumah tangga di Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (21/3/2019). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/pras.

tirto.id - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyarankan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) berkomitmen menjaga pasokan minyak nabati atau Fatty Acid Tethyl Ester (FAME).

Peringatan Jonan ini berkaitan dengan konsistensi Aprobi untuk tetap menyalurkan FAME terutama jika suatu saat harga minyak kelapa sawit membaik.

Jonan menjelaskan, pemerintah saat ini tengah berfokus melakukan uji coba campuran 30 persen FAME dengan diesel (B30) sehingga memerlukan pasokan yang stabil.

Ia memperingatkan, bila di kemudian hari komitmen Aprodi tidak dijaga, ia dapat melapor kepada presiden untuk dibuatkan peraturan Domestic Market Obligation (DMO) yang mewajibkan pasokan khusus seperti batu bara.

“(Aprobi) mesti konsisten. Jangan sampai harga minyak kelapa sawit naik, FAME ilang. Gak boleh hit and run. Sekali commit ya commit. Kalau mentalitasnya hit and run saya akan lapor presiden untuk dibikin peraturan DMO seperti batu bara,” ucap Jonan dalam sambutannya pada peluncuran uji coba B30 di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6/2019).

Jonan mengatakan, kehadiran uji coba B30 ini seharusnya dapat didukung oleh produsen kelapa sawit lantaran ia meyakini skala produksi kelapa sawit masih cukup tinggi. Jumlahnya setara 6 ton per tahun.

“Ini long term commitment dari semua (pihak). Kalau sekali jalan (uji coba) ya harus tersedia (pasokannya). Kecuali lahan kelapa sawit berkurang. Tapi kalau sawit budi dayanya luar biasa kan,” ucap Jonan.

Selain Aprodi, Jonan juga meminta kepada para produsen otomotif yang tergabung dalam Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk mengupayakan agar B30 ini dapat diterima oleh mesin.

Menurut Jonan, ketika nanti diterapkan, performa mesin sebisa mungkin tidak banyak berkurang. Lalu biaya perawatannya pun juga tidak melonjak tajam.

Road test B30 ini paling penting penerimaan masyarakat. Menurut saya ada dua hal, produsen otomotif perlu memberi masukan bagaimana penerapan B30 bisa jalan di engine yang diproduksi (Gaikindo),” tutupnya.

Baca juga artikel terkait BIODIESEL atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno