Menuju konten utama

Jokowi Yakin Ekspor Komoditas Dihentikan meski Kesiapan Kurang

Presiden Jokowi memastikan bahwa komoditas di luar nikel dan bijih bauksit akan dihentikan ekspornya oleh pemerintah.

Jokowi Yakin Ekspor Komoditas Dihentikan meski Kesiapan Kurang
Presiden Joko Widodo berpidato usai menyerahkan kredit usaha rakyat (KUR) klaster kepada pelaku UMKM di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/12/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa komoditas di luar nikel dan bijih bauksit akan dihentikan ekspornya oleh pemerintah. Bahkan Jokowi mengatakan penghentian ekspor akan dilakukan ketika industri yang ada masih belum siap.

"Untuk komoditas lain itu semuanya dikalkulasi dihitung mengenai kesiapan industrinya. Begitu industrinya setengah siap. Enggak usah harus siap. Setengah siap langsung kita hentikan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Jokowi mengaku pemberhentian bukan tanpa alasan. Ia menilai penghentian akan membuat industri berjalan untuk optimal. Hal itu berdasarkan pengalaman di larangan ekspor nikel.

"Kita paksa untuk segera industrinya diselesaikan sehingga dari kasus perjalanan nikel ini, kita banyak sekali belajar," kata Jokowi.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dirinya belum bisa memastikan komoditas lain yang akan dilarang. Ia memastikan kewenangan berada di tangan Presiden.

"Komoditas lain nanti menunggu arahan Bapak Presiden karena Bapak Presiden mengatakan nanti sesuai dengan rapat itu setiap tahun nanti kita lihat komoditas lainnya," jelas Airlangga.

Pemerintah resmi mengumumkan pelarangan ekspor bijih bauksit, Rabu (21/12/2022). Pelarangan akan efektif pada Juni 2023 mendatang.

Penghentian ekspor komoditas bijih bauksit adalah kali kedua era Jokowi menghentikan ekspor bahan mentah. Sebelumnya, pemerintah melakukan larangan ekspor biji nikel pada 2020 lalu.

Baca juga artikel terkait LARANGAN EKSPOR atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri